Beton memadat sendiri merupakan beton yang mampu mengalir sendiri dan dapat dicetak pada bekisting dengan penggunaan alat pemadat yang sedikit atau alat pemadat sama sekali. SCC mempunyai kelemahan dalam memproduksinya, dibutuhkan workability dan kohesi yang tinggi secara bersamaan. Untuk mencapainya dilakukan mix design dosis superplasticizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi superplasticizer dengan pendekatan chemical base pada SCC terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah optimum. Benda uji berbentuk silinder disiapkan dalam penelitian ini dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm sebanyak 48 buah, 6 buah beton normal dan 42 buah beton SCC. Kadar superplasticizer viscoCreteR-10 yang digunakan sebesar 0,6%, 0,8%, 1,0%, 1,2%, 1,4%, 1,6% dan 1,8%. Perencanaan proses pengadukan beton SCC menggunakan metode trial and error yang mengacu pada rekomendasi EFNARC. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah dilakukan setelah beton SCC mengalami perawatan selama 28 hari.Kuat tekan yang direncanakan terhadap benda uji SCC adalah sebesar 25 MPa. Dari hasil penelitian diperoleh kuat tekan beton normal (BN) sebesar 37,08 MPa. Pada kadar superplasticizer 0,6%, 0,8%, 1,0%, 1,2%, 1,4%, 1,6%, dan 1,8% diperoleh kuat tekan masing-masing sebesar 36,33 MPa, 32,41 MPa, 30,57 MPa, 31,8 MPa, 31,23 MPa, 35,39 MPa, dan 31,14 MPa. Pada kadar superplasticizer 0,6% diperoleh hasil kuat tekan maksimum, tetapi kadar 0,6%, dieliminir karena pada pengujian j-ring test tidak memenuhi kriteria sebagai beton SCC. Sehingga pada penelitian ini disimpulkan superplasticizer 1,6% sebagai kadar optimum
Copyrights © 2020