Kawasan Waterfront Seng Hie dan Kawasan Waterfront Kakap merupakan kawasan waterfront yang sering dilanda bencana banjir rob tahunan. Ancaman ini tidak membuat penduduk pindah melainkan beradaptasi dengan bencana tersebut. Kedua lokasi ini memiliki batas alam dan sumber daya yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lihat perbedaan tindakan adaptasi bencana yang dilakukan oleh masyarakat pada dua lokasi yang memiliki kondisi yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode concurrent embedded dengan model metode kualitatif sebagai metode primer (dominan) dan kuantitatif sebagai metode sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi (kualitatif) teknik kuesioner (kuantitatif). Hasil dari penelitian adalah ditemukan bahwa bencana yang sejenis yaitu banjir akibat air pasang tinggi terjadi di dua lokasi tetapi skala bencana di Kawasan Waterfront Kakap lebih ekstrim. Sedangkan dari segi tindakan adaptasi, di Kawasan Waterfront Seng Hie masyarakat melakukan tindakan yang sejenis, sedangkan di Kawasan Waterfront Kakap tindakan adaptasi yang bervariatif.
Copyrights © 2020