Desa Brodot sebagian besar potensi alam yang dimiliki adalah padi, jagung, dan melon. Namun karena keterbatasan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan masyarakat, belum mampu berpartisipasi, mendayagunakan potensi alam menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi. Sebagian warga masyarakat  menjualnya secara langsung tanpa dikelola dengan harga relatif murah. Untuk mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, diperlukan strategi pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran, kepedulian pada potensi alam desa yang dimiliki. Upaya dilakukan dengan melaksanakan pendampingan, dalam bentuk pelatihan pembuatan makanan yang berbahan dasar jagung. Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah ibu-ibu PKK dan warga desa, memperoleh pengalaman tentang proses pengolahan jagung menjadikan produk Togu-Togu dan Sambuja. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah melakukan pelatihan , pendampingan, partisipasi, dan evaluasi. Hasilnya adalah ibu-ibu PKK  dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan mampu mengolah jagung menjadi keripik jagung atau Togu-Togu (Tortilla Jagung) dan serbuk jagung atau Sambuja (Sambal Bubuk Jagung). Strategi pemberdayaan dengan pelatihan dan pendampingan dapat menumbuhkan kemandirian, dan kreatifitas yang merupakan dasar terwujudnya jiwa kewirausahaan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020