Diah Puji Nali Brata
Unknown Affiliation

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGEMBANGAN KARAKTER TANGGUNGJAWAB REMAJA DI DESA Selvi Mellenia Putri; Diah Puji Nali Brata
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja diera globalisasi, salah satu masalahnya adalah kurang memiliki karakter tanggungjawab, karakter tanggungjawab penting dimiliki agar para remaja tidak terjebak kedalam pergaulan yang bebas. Salah satu hal yang dapat dilakukan guna membentuk karakter tanggung jawab pada remaja adalah dengan mengikuti organisasi yang ada di desa. Organisasi kemasyarakatan yang bisa diikuti oleh remaja adalah oganisasi karang taruna. Organisasi tersebut diperuntukkan untuk remaja agar para remaja bisa memiliki karakter tanggungjawab pada dirinya. Tujuan dari penelitian adalah (1) untuk mendeskripsikan kondisi remaja, (2) Untuk medeskripsikan peran karang taruna dalam mewujudkan karakter tanggungjawab pada remaja, (3) untuk mendeskripsikan dampak peran karang taruna dalam mewujudkan karakter tanggungjawab pada remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) kondisi remaja adalah rata-rata remaja lulusan SMP dan SMA, adanya hal tersebut mata pencaharian yang banyak dipilih masyarakat dengan membuka usaha mandiri dan bekerja sebagai karyawan pabrik. (2) peran karang taruna dalam menumbuhkan  tanggungjawab antara lain (a)  Mengajak para remaja untuk berperan aktif dalam organisasi Karang Taruna,dan (b) Menanamkan sikap disiplin.  (3) dampak peran karang taruna pada remaja yaitu (a) menambah teman dan saling mengenal satu sama lain, (b) anggota karang taruna dihormati dan dipercaya oleh masyarakat desa, dan (c) mampu menjaga amanat dari orang lain yang berikan. Pentingnya pembahasan topik peran karang taruna dalam mengembangkan karakter tanggungjawab remaja desa keplaksari adalah untuk mengetahui bagaimana peran karang taruna dalam terwujudnya karakter tanggungjawab pada remaja.
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN JIWA WIRAUSAHA WARGA DESA BRODOT JOMBANG Diah Puji Nali Brata; Oemi Noer Qomariyah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Brodot sebagian besar potensi alam yang dimiliki adalah padi, jagung, dan melon. Namun karena keterbatasan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan masyarakat, belum mampu berpartisipasi, mendayagunakan potensi alam menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi. Sebagian warga masyarakat  menjualnya secara langsung tanpa dikelola dengan harga relatif murah. Untuk mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, diperlukan strategi pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran, kepedulian pada potensi alam desa yang dimiliki. Upaya dilakukan dengan melaksanakan pendampingan, dalam bentuk pelatihan pembuatan makanan yang berbahan dasar jagung. Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah ibu-ibu PKK dan warga desa, memperoleh pengalaman tentang proses pengolahan jagung menjadikan produk Togu-Togu dan Sambuja. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah melakukan pelatihan , pendampingan, partisipasi, dan evaluasi. Hasilnya adalah ibu-ibu PKK  dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan mampu mengolah jagung menjadi keripik jagung atau Togu-Togu (Tortilla Jagung) dan serbuk jagung atau Sambuja (Sambal Bubuk Jagung). Strategi pemberdayaan dengan pelatihan dan pendampingan dapat menumbuhkan kemandirian, dan kreatifitas yang merupakan dasar terwujudnya jiwa kewirausahaan
SIKAP KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK BERBASIS PROFIL PELAJAR PANCASILA BERDASARKAN JENIS KELAMIN SELAMA PEMBELAJARAN ONLINE Diah Puji Nali Brata; Edy Setiyo Utomo; . Sukardi
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelajar mandiri adalah pelajar Indonesia yang memiliki tanggungjawab atas proses dan hasil belajar, yang bercirikan kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi, dan regulasi diri. Guru perlu memperhatikan sikap kemandirian peserta didik selama proses pembelajaran online, karena proses tersebut kurang optimal dalam interaksi secara langsung. Sikap kemandirian mempengaruhi bagaimana peserta didik mendapatkan informasi dari berbagi sumber online, mengolah informasi dengan aplikasi dan mengambil keputusan selama belajar online. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sikap kemandirian belajar berbasis profil pelajar Pancasila pada peserta didik SMP ditinjau dari perbedaan jenis kelamin selama pembelajaran online. Metode Penelitian dengan menggunakan rancangan penelitian kuantitatif. Data dimasukkan pada program SPSS 24.0 untuk mencari komparasi menggunakan Uji T-Test Independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perhitungan SPSS 24.0 nilai Sig. (2-tailed) adalah 0.598 > 0.05. Dengan demikian bahwa nilai kemamdirian antara laki-laki dan perempuan tidak perbedaan yang signifikan. Namun jika dilihat dari hasil rata-rata nilai kemandirian peserta didik perempuan lebih tinggi dibanding peserta didik laki-laki. Hal ini dapat dipengaruhi adanya regulasi diri serta faktor lingkungan 
PERAN SOSIAL PETANI PEREMPUAN Rona Pusvita; Diah Puji Nali Brata
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran perempuan sangat penting dalam masyarakat . Perempuan saat ini memainkan peran ganda. Masuknya perempuan ke dunia publik memberikan peran tersendiri, perempuan dapat memaknai peran yang dimiliki di masyarakat, dan dapat diterapkan dalam keluarga. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan profil petani perempuan, (2) untuk mendeskripsikan peran ganda petani perempuan, (3) untuk mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi peran sosial petani perempuan, (4) untuk mendeskripsikan dampak dari peran sosial petani perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) profil pendidikan petani perempuan di dominasi lulusan SMP dan SMA. Adanya hal tersebut menjadi alasan perempuan hanya bekerja sebagai buruh tani dan jika membuka usaha tidak mempunyai modal yang cukup, (2) peran ganda petani perempuan ada dua yaitu peran publik dan peran domestik (3) faktor yang mempengaruhi peran sosial petani perempuan ada dua yaitu faktor ekonomi dan faktor lingkungan, dan (4) dampak dari peran sosial petani perempuan ada dua yaitu dampak fisik dan dampak ekonomi. Pentingnya pembahasan mengenai topik peran sosial petani perempuan bagi masyarakat dapat memberikan informasi untuk lebih mengenal peran sosial perempuan yang bekerja sebagai petani juga memiliki kedudukan sebagai makhluk individu dan sosial yang memiliki hak dan dapat memutuskan keinginannya sendiri sesuai dengan individu masing-masing.
PENGARUH ASPEK NON-KOGNITIF SELF REGULATION LEARNING TERHADAP KEBERHASILAN AKADEMIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH BUDI PEKERTI DAN KARAKTER Agung Kesna Mahatmaharti; Diah Puji Nali Brata
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the means to create quality human resources is education. This requires educational institutions to produce quality resources. Quality education can at the same time create superior human resources. Educators are one of the human components in the learning process whose role is to form potential and quality human resources. The ideal learning paradigm today is student-centered learning oriented. Students are given the freedom to construct their own knowledge and are actively involved in finding various learning information. Learners as objects as well as subjects of learning. Active involvement of students in the learning process can create fun learning. This study aims to describe the non-cognitive factors that affect the performance and success of students, the influence on performance and academic success. Using a quantitative descriptive approach that explains the influence of non-cognitive aspects of self-regulation learning on students' academic success in the Budi Pekerti and Character courses. The research was carried out at the PPKN STKIP PGRI Jombang Study Program. The subjects in this study were PPKN students batch 2020. The subjects used in this study were 16 students using the population sample technique. The research instrument used a questionnaire and documentation. Analysis of quantitative data used in this study using statistical tests with simple linear regression test. Data analysis using SPSS 21. Significant value <0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted. The results of the analysis show that the significance value of = 0.000 then 0.000 <0.05 therefore Ho is rejected so that there is an influence of the X variable on the Y variable. Thus it can be said that the non-cognitive aspect of self-regulation learning affects the academic success of students in the Budi Pekerti course. and Character. According to the analysis, it was obtained that X = 0.912 and Y = 0.912 > 0.5, indicating a strong correlation between X and Y. According to the Summary Model as much as 91.2% of the Y variable is influenced by the X variable, so 100% - 91.2% the remaining 8.8% means that the remainder shows the influence of other factors
PENGEMBANGAN KARAKTER RELIGIUS REMAJA Inti Nur Khamidah; Diah Puji Nali Brata
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekarang banyak dijumpai remaja yang melakukan perilaku menyimpang seperti suka berkelahi, membolos sekolah, dan mencuri. Remaja yang berperilaku menyimpang diindikasikan memiliki tingkat religiusitas yang rendah dan kontrol diri yang rendah. Salah satu usaha untuk mengurangi jumlah kasus kenakalan remaja adalah membangun lingkungan tempat tinggal yang religius dan kepedulian terhadap pendidikan non formal yang mendukung pengembangan karakter religius. Pendidikan non formal yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan karakter religius remaja adalah pendidikan yang diperoleh dengan aktif mengikuti organisasi kemasyarakatan IPNU-IPPNU yang ada di daerah tempat tinggal. Organisasi IPNU-IPPNU mempunyai berbagai kegiatan positif berbasis keagamaan yang dapat membantu remaja mengembangkan karakter religius yang berguna untuk menahan diri dari tindakan menyimpang. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui peran organisasi IPNU-IPPNU dalam mengembangkan karakter religius pada remaja; (2) untuk mengetahui nilai-nilai karakter religius yang dikembangkan oleh IPNU-IPPNU pada remaja; dan (3) untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat IPNU-IPPNU dalam mengembangkan karakter religius pada remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang cara pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran IPNU-IPPNU dalam mengembangkan karakter religius pada remaja yaitu memprogramkan kegiatan rutin keagamaan, mengadakan acara ziarah makam, dan memperingati hari besar agama Islam (2) nilai-nilai karakter religius yang dikembangkan oleh  IPNU-IPPNU pada remaja yaitu a) nilai ilahiyah, meliputi : taqwa, bersyukur, dan ikhlas; dan b) nilai insaniyah,  meliputi : amanah dan ukhuwah islamiyah (3) faktor pendorong dalam mengembangkan karakter religius pada remaja yaitu dukungan dari orang tua dan masyarakat, rasa solidaritas antar anggota, serta memiliki motivasi untuk mengembangkan karakter religius, sedangkan faktor penghambat yaitu sulit mendapat izin dari orang tua apabila tempat acara jauh bahkan selesai mendekati tengah malam dan kesibukan masing-masing anggota karena perbedaan latar belakang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI EKSISTENSI BUDAYA TAYUB DI KELURAHAN WARUJAYENG NGANJUK Mia Afrianti; Diah Puji Nali Brata
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesenian tayub merupakan kesenian yang diwariskan dari generasi ke generasi dengan mengkolaborasikan antara seni musik (gamelan) dengan seni tari dari waranggana. Kesenian tayub biasa digunakan dalam suatu upacara yang memberikan simbol kesuburan dan kerukunan dalam masyarakat. Dengan demikian sebagai kesenian lokal daerah, tari tayub perlu dilestarikan, namun seiring dengan berkembangnya zaman keberadaan dan eksistensi tayub semakin memudar. Untuk itu, pentingnya mengetahui faktor-faktor eksistensi budaya tayub yang berkembang di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari kurangnya peduli dan minat masyarakat dalam melestarikan kesenian tayub, serta dampak eksistensi tayub bagi seniman kesenian tayub di Kelurahan Warujayeng. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi eksistensi budaya tayub adalah kurangnya minat generasi muda dalam melestarikan budaya tayub, adanya persepsi negatif yang berkembang dalam masyarakat sehingga memberikan pengaruh terhadap eksistensi budaya tayub sedangkan dampak eksistensi budaya tayub adalah hilangnya paguyuban seni tayub, dan hilangnya mata pencarian bagi seniman tersebut. Penelitian ini sangat penting dalam masyarakat sehingga masyarakat dan generasi muda dapat melestarikan kebudayaan lokal yang ada di Kelurahan Warujayeng.
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMKN 1 TROWULAN Fika Oktavia; Diah Puji Nali Brata
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas untuk mendidik, mengajar, membimbing, mencerdaskan, merubah tingkah laku dan sikap peserta didik di sekolah formal maupun non formal. Permasalahan kemandirian belajar pada peserta didik dapat merubah tingkah laku belajar, diharapkan peran guru agar mampu merubah tingkah laku dan sikap peserta didik. Kemandirian belajar seseorang dilihat dari proses pembelajaran di kelas pada saat mengerjakan tugas, mencontoh teman atau mengerjakan sendiri. Pentingnya pembahasan tentang topik ini adalah untuk memberikan kontribusi gerakan moral pentingnya pendidikan karakter, guna melatih peserta didik untuk mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Peran guru dalam meningkatkan persaingan peserta didik,  peran guru untuk menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik, peran guru dalam membangun sikap bertanggung jawab peserta didik dan peran guru menumbuhkan sikap mengambil keputusan dan inisiatif peserta didik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, obervasi, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)-1 pada mata pelajaran PPKn di SMKN 1 Trowulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) peran guru dalam meningkatkan rasa bersanging pada setiap peserta didik dapat ditingkatkan pada saat pemberian tugas yang dikerjakan oleh masing masing peserta didik untuk mendapatkan nilai yang bagus. (2) peran guru dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik dapat dilihat pada saat pemberian tugas untuk menjelaskan kepada temanya di depan kelas. (3) Peran guru dapat memberikan rasa bertanggung jawab pada peserta didik saat pemberian tugas. (4) peserta didik dapat mengambil keputusan dan berfikir apa yang telah dikerjakan dengan baik. Peran guru sebagai pendidik dapat merubah sikap dan tingkah laku peserta didik menjadi lebih mandiri dalam proses pembelajaran, agar tidak bergantung kepada teman pada saat pengerjaan tugas yang telah diberikan oleh guru
STRATEGI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI PENDIDIKAN NONFORMAL Ziadatul Bisyaroh; Diah Puji Nali Brata
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi Guru dalam pembelajaran di pendidikan nonformal merupakan suatu cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pendidikan non formal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kondisi pendidikan non formal; (2) strategi guru dalam pembelajaran di pendidikan nonformal; (3) faktor penghambat kegiatan pembelajaran nonformal; dan (4) faktor penunjang kegiatan nonformal. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh oleh peneliti yaitu: (1) kondisi pendidikan non formal di PAUD di Desa Wringinpitu cukup baik, dengan terdapatnya 6 PAUD di desa Wringinpitu. Kondisi gedung yang layak untuk ditempati dalam proses pembelajaran, serta kondisi tenaga pendidik yang representatif; (2) Strategi pemebelajaran yang digunakan guru PAUD di Desa Wringinpitu adalah strategi pembelajaran langsung dan berkelompok. Strategi pembelajaran langsung peserta didik diajak untuk mewarnai, menggunting, menggambar, dan menghitung angka. Strategi pembelajaran berkelompok peserta didik diajarkan bermain dan belajar dengan teman sebangku, bersosialisasi dengan teman-teman dan lingkungan sekitar; (3) faktor penghambat kegiatan pembelajaran nonformal adalah kurangnya minat peserta didik, kurangnya tenaga pendidik, dan lingkungan yang kurang kondusif; (4) faktor penunjang kegiatan pembelajaran nonformal adalah media pembelajaran dan guru-guru yang inovatif.
PENGUATAN PENGETAHUAN DAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SMPN 1 WONOSALAM Diah Puji Nali Brata; Edy Setiyo Utomo; Esty Saraswati Nur Hartiningrum
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Penggerak merupakan program Kemendibud yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan. Perangkat pembelajaran mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran pada kurikulum Merdeka Belajar. Pengetahuan dan pemahaman guru mengenai perangkat pembelajaran yang terintegrasi Profil Pelajar Pancasila masih dapat dikatakan belum maksimal. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan penguatan dan pemahaman tentang Profil Pelajar Pancasila serta implementasinya pada perangkat pembelajaran. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Wonosolam pada 30 guru mata pelajaran dan muatan lokal. Metode pelaksanaan pengbadian terdiri dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Indikator keberhasilan dari kegiatan bahwa hasil angket lebih dari 75%. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa sebanyak 76,67% guru-guru menyatakan paham terhadap Profil Pelajar Pancasila, sedangkan sebanyak 23,33% guru-guru menyatakan belum paham. Lebih lanjut, sebanyak 87% guru-guru menyatakan paham terhadap perangkat pembelajaran yang terintegrasi Profil Pelajar Pancasila, sedangkan sebanyak 13% guru-guru menyatakan belum memahami perangkat pembelajaran yang terintegrasi Profil Pelajar Pancasila. Adapun respon kegiatan, sebanyak 83,33% atau sebanyak 25 guru yang menyatakan senang terhadap kegiatan yang telah dilakukan oleh tim pengabdi, sedangkan sebanyak 16,67% atau sebanyak 5 guru yang memberikan respon netral terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Terakhir, sebanyak 0% atau tidak ada guru yang menyatakan tidak senang terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Dengan kata lain, kegiatan yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Wonosalam dikatakan berhasil dan sukses. Diharapkan adanya pengembangan softskill guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran berbasis Profil Pelajar Pancasila secara berkelanjutan