Yayasan Kanker Payudara Indonesia menyatakan ada kecenderungan penurunan usia penderita kanker payudara di Indonesia terutama pada remaja. Kasus yang pernah ditangani dilaporkan berusia 15 tahun. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengendalikan kanker payudara adalah dengan melakukan pencegahan primer, seperti pengendalian faktor risiko dan peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi. Pencegahan sekunder dilakukan melalui deteksi dini kanker payudara yaitu pemeriksaan payudara sendiri (Sadari). Sadari merupakan metode pemeriksaan sederhana dan paling mudah yang dapat dilakukan dengan menggunakan jari-jari tangan. Kanker payudara yang ditemukan pada fase dini kemungkinan dapat sembuh 95%. Metode yang digunakan untuk pemecahan masalah dalam kegiatan ini adalah penyuluhan yang dilanjutkan dengan praktik dan diskusi. Pengetahuan responden pretest terbanyak kurang sebesar 60%, diikuti responden yang berpengetahuan cukup dan baik masing-masing sebesar 33,3% dan 6,7%, sedangkan pengetahuan responden pada post-test terbanyak adalah baik sebesar 80%, berpengetahuan cukup sebesar 20%, dan tidak ada responden yang berpengetahuan kurang. Penyuluhan yang berkelanjutan mengenai Sadari dan cara melakukan Sadari dengan benar dan rutin sebagai deteksi dini kanker payudara perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara.
Copyrights © 2021