Madrasah Aliyah Swasta Halaban sudah menerapkan kebijakan pelaksanaan shalat dhuha sebagai salah satu peraturan yang wajib dilaksanakan setiap paginya pada pukul 07.30 Wib, yang sudah berjalan selama kurang lebih 4 tahun lamanya sejak awal berdirinya madrasah pada tahun 2016, yang bertujuan agar waktu pagi siswa lebih bermanfaat dan dapat meningkatkan wawasan keagamaan dan meningkatkan kedisiplinan siswa, baik disiplin dalam mengerjakan shalat dan disiplin dalam waktu. Namun, hal tersebut tidak berjalan sesuai harapan. Banyak resistensi simbolik yang dilakukan siswa. Resistensi simbolik muncul karena adanya siswa yang tidak berniat untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kajian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang resistensi simbolik siswa terhadap kebijakan pelaksanaan shalah dhuha di madrasah aliyah swasta halaban. Penelitian menggunakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari diterapkannya kebijakan pelaksanaan shalat dhuha di Madrasah Aliyah Swasta Halaban yaitu siswa menjadi terbiasa mengerjakan shalat dhuha baik dilingkungan sekolah maupun dirumah, lebih agamis, ketakwaan kepada Allah Swt. semakin meningkat, dan menjadi pribadi muslim yang berakhlakul karimah
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017