Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang mempunyai fungsi sebagai hudan (petunjuk), bayan (penjelasan mengenai petunjuk itu), dan furqān (pembeda antara yang benar dan batil) bagi manusia. Meskipun disebut Allah SWT sebagai ciptaan-Nya yang paling sempurna, manusia diciptakan dengan sifat yang berpotensi menimbulkan dosa yang meliputi halūʻā (suka mengeluh), ẓalūmā (berbuat zalim), jahūlā (bodoh), jadalā (suka membantah), dan lain-lain. Salah satu potensi dosa tersebut adalah prasangka. Dalam al-Quran, prasangka ini disebut dengan ẓann. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna kata ẓann dalam al-Quran menurut Muhammad Asad dalam tafsirnya yang berjudul The Message of The Quran. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data yang diterapkan adalah analisis isi (content analysis) dengan menggunakan metode tematik. Data penelitian ini diambil dari tafsiran Muhammad Asad pada kata ẓann yang muncul sebanyak 69 kali dalam 32 surat al-Quran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Muhammad Asad memaknai ẓann berdasarkan dua kategori yaitu ẓann yang berpotensi salah dan ẓann yang pasti benar. Ẓann yang berlandaskan pada nafsu, lemahnya iman, dan tanpa bukti yang memadai akan berpotensi menjadi salah. Sedangkan ẓann yang pasti benar adalah yang disandarkan pada wahyu dan keyakinan penuh kepada Allah SWT.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021