AbstrakVaksinasi merupakan salah satu solusi dalam penekanan kasus dan kematian akibat COVID-19, namun penolakan vaksinasi sejumlah kelompok menyebabkan strategi eliminasi vaksin di Indonesia menjadi tantangan. Sehingga studi ini bermaksud melakukan analisis penyebab dan intervensi berdasarkan perspektif teori planned behavior.  Studi kasus berdasarkan kajian pustaka dari berbagai database dan search engine dilakukan menggunakan teknik snowball. Data dari literatur dianalisis berdasarkan kerangka teori planned behavior secara deskriptif dengan pendekatan tematik. Kepercayaan yang menyebabkan perilaku penolakan vaksin disebabkan karena faktor individu atau kelompok terhadap kepercayaan perilaku, normatif, dan kontrol. Faktor tersebut diantaranya kecemasan terhadap efek samping vaksin, riwayat penerimaan vaksin sebelumnya, penolakan dari tokoh publik, kampanye penolakan vaksin, kehalalan vaksin, ketidakyakinan terhadap program pemerintah, dan kesediaan membayar. Intervensi dengan meningkatkan keterbukaan terhadap publik terkait keamanan dan efektivitas vaksin; mengantisipasi penyebaran hoaks; menjadikan “percaya†sebagai unsur utama dalam penerimaan kebijakan publik terkait vaksinasi; melibatkan tokoh peran individu penting dan organisasi masyarakat dalam proses meningkatkan cakupan vaksinasi; komunikasi efektif; serta menerapkan kebijakan vaksin gratis khusus untuk masyrakat miskin dan rentan merupakan intervensi strategis dalam mencegah dan mengurangi perilaku penolakan vaksin. Upaya pemerintah dalam meningkatkan cakupan vaksinasi perlu memperhatikan kepercayaan masyarakat dalam tiga aspek utama yakni kepercayaan perilaku, normatif, dan penerimaan kontrol perilaku. Kata Kunci : Penolakan vaksin; planned behavior; vaksin COVID-19
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021