Dalam keadaan yang saat ini dirasakan oleh hampir semua orang dampak dari wabah virus corona atau covid-19 tentu saja menghambat sebuah proses pembelajaran. Yang seharusnya dilakukan secara normal dan bertemu secara tatap muka, tetapi saat ini hanya dapat dilakukan pembelajaran Dalam Jaringan (Daring), tidak terkecuali untuk anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan Undang–Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dapat disimpulkan bahwa negara memberikan jaminan sepenuhnya kepada anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh layanan pendidikan yang bermutu. Meskipun pembelajaran saat ini dilakukan secara daring. Pembelajaran tetap harus efektif. Tetapi pada kenyataannya pembelajaran daring yang dilaksanakan berjalan kurang efektif. Banyak kendala yang dihadapi antara lain yaitu keterbatasan gadget, pemahaman orang tua rendah mengenai pembelajaran daring, kesibukan orang tua tidak bisa mendampingi anak, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam pembelajaran daring pada anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Artikel ini menguraikan strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran daring pada anak berkebetuhan khusus.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021