Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Pendidikan Agama Islam Sri Maryati; Toto Santi Aji
An-Nufus Vol 1 No 1 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.847 KB) | DOI: 10.32534/annufus.v1i1.1772

Abstract

Artikel ini mendiskusikan tentang Hak Asasi manusia (HAM) berdasarkan perspektif Pendidikan Agama Islam. Apakah HAM bertentengan dengan Islam? Atau justru sebaliknya: Islam mengakomodirnya? Tidak dapat dipungkiri HAM terkadang dijadikan “alat” untuk menjerat dan menjatuhkan seseorang. HAM sering mengalami reduksi makna. HAM menjadi dua sisi mata uang; satu sisi mengedepankan humanism, sementara sisi yang lain menakutkan bagi sebagian orang, terutama bagi pengambil kebijakan. Persoalanya kemudian, bagaimana sesungguhnya mendudukan HAM ini pada tempatnya? Lalu bagaimana Islam melihat dan memposisikan HAM ini?
STRATEGI GURU DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) (STUDI KASUS DI SLB NEGERI PANGERAN CAKRABUANA KECAMATAN DEPOK KABUPATEN CIREBON) Nurkholis .; Widia Nur Jannah; Toto Santi Aji; Anggita .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.491 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i3.2812

Abstract

Dalam keadaan yang saat ini dirasakan oleh hampir semua orang dampak dari wabah virus corona atau covid-19 tentu saja menghambat sebuah proses pembelajaran. Yang seharusnya dilakukan secara normal dan bertemu secara tatap muka, tetapi saat ini hanya dapat dilakukan pembelajaran Dalam Jaringan (Daring), tidak terkecuali untuk anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan Undang–Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dapat disimpulkan bahwa negara memberikan jaminan sepenuhnya kepada anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh layanan pendidikan yang bermutu. Meskipun pembelajaran saat ini dilakukan secara daring. Pembelajaran tetap harus efektif. Tetapi pada kenyataannya pembelajaran daring yang dilaksanakan berjalan kurang efektif. Banyak kendala yang dihadapi antara lain yaitu keterbatasan gadget, pemahaman orang tua rendah mengenai pembelajaran daring, kesibukan orang tua tidak bisa mendampingi anak, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam pembelajaran daring pada anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Artikel ini menguraikan strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran daring pada anak berkebetuhan khusus.
KAJIAN LITERATUR PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN TANTANGAN DI MASA DEPAN DALAM KITAB “AL–FIKR AL-TARBAWY AL-ISLAMI WA TAHADDIYAT AL-MUSTAQBAL” Toto Santi Aji
Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon Vol 7 No 1 (2019): Maret 2019 - Agustus 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengungkap tentang pemikiran pendidikan Islam dan tantangannya di masa yang akan datang.Metode yang dipakai dalam pembahasan penelitian ini adalah metode library research, yaitu penelitian kepustakaan dan content analysis, yaitu menelaah buku-buku dan tulisan-tullisan yang ada kaitannya dengan masalah dan objek yang diteliti, atau dikenal juga denganistilah studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran pendidikan Islam dibagi dalam tiga bentuk, yaitu : (1) adanya “penyamaran” yang jelas dalam pemahaman; (2) dikarenakan tidak jelasnya pengertian, maka tidak jelas pula kurikulumnya; (3) adanya kesimpulan sejak awal dan membagi wilayah pendidikan pada tiga wilayah yakni, wilayah sejarah, wilayah filsafat dan wilayah mendasar, yang terdapat dalam al-Quran dan sunah Nabi saw. Adapaun tantangan yang dihadapi yaitu adanya pertentangan idiologi (keyakinan), pertentangan identitas pribadi, pertentangan eksistensi, dan pertentangan dalam hal pengertian atau pemahaman. Kata Kunci : Islam, Pendidikan Islam, Al-Fikr, Al-Tarbawy, Al-Islami, Al-Mustaqbil
METODE PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF DI KELAS IV SDN I GINTUNGRANJENG Sri Ayu Sutiningsih; Toto Santi Aji
EDUTARY (Education of Elementary School) Vol. 1 No. 2 (2021): July-Desember
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/edutary.v1i2.2760

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Anak hiperaktif menurut teori, 2) Kondisi anak hiperaktif di kelas IV SDN 1 Gintungranjeng, dan 3) Metode yang digunakan guru dalam menangani anak hiperaktif di kelas IV SDN 1 Gintungranjeng. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasi adalah seluruh siswa di kelas IV di SDN Gintung Ranjeng I yang berjumlah 20 siswa. Peneliti menggunakan acidental sampling dikarenakan sampel yang peneliti gunakan mengenai kasus sosial anak hiperaktif. Sampel dalam penelitian ini adalah anak hiperaktif yang ada di kelas IV SDN 1 Gintungranjeng yaitu 1 siswa. Instrumen dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: (1) Anak hiperaktif menurut teori bahwa anak hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologist dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian, (2) Kondisi anak hiperaktif di kelas IV SDN 1 Gintungranjeng adalah anak hiperaktif tidak mau diam didalam kelas, tidak fokus saat belajar, mengobrol saat belajar, mengganggu teman saat belajar, dan (3) Metode penanganan anak hiperaktif di kelas IV SDN 1 Gintungranjeng adalah menggunakan metode ceramah, diskusi dan metode bermain puzzle. Penggunaan metode ceramah dan diskusi dirasa harus ada variasi pembelajaran agar menarik dan agar anak hiperaktif ini tidak jenuh dan pada akhirnya dengan metode yang tepat dan variatif dengan mempertimbangkan ciri dan perilaku anak hiperaktif agar hasil belajar dapat tercapai pada anak hiperaktif tersebut.