Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tuturan kotbah pendeta di Gereja Kristen Jawi Wetan kota Surabaya yang menjadi pokok perhatian meliputi:maksim relevansi dalam kotbah pendeta, (2) tindak ilokusi dalam kotbah pendeta (3) implikatur yang terkandung dalam kotbah pendeta, (4) bentuk gaya bahasa kotbah pendeta. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dihasilkan simpulan sebagai berikut: Maksim relevansi yang terjadi dalam kotbah pendeta terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu kesesuaian dengan sifat Tuhan, kesesuaian Yesus sebagai Bapa. Kesesuaian dengan sifat Tuhan berfungsi sebagai prinsip kerjasama supaya manusia mempunyai sifat-sifat Tuhan. Kesesuaian Yesus sebagai Bapa berfungsi sebagai prinsip kerjasama bahwa Allah Tritunggal yang Maha Kudus supaya manusia selalu ingat akan sang pencipta. Sedangkan tindak iloksi pada bahasa kotbah pendeta terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu, mengajak senantiasa hormat, memerintah untuk mencintai Tuhan, melarang mendustakan Tuhan . Ketiga tindak ilokusi tersebut mempunyai fungsi sesuai dengan penggunaannya. mengajak senantiasa hormat dinarasikan oleh pendeta pada awal kotbah untuk menggambarkan kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, memerintah untuk mencintai Tuhan dinarasikan pada pertengahan kotbah pendeta berfungsi untuk menceritakan manusia harus ingat akan sang pencipta. Selanjutnya melarang mendustakan Tuhan pada akhir kotbah pendeta difungsikan untuk mendeskripsikan manusia akan kembali padaNya, oleh karena itu selalu berbuat baiklah.
Copyrights © 2021