Pendokumentasian kejadian postpartum blues belum banyak dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Dari hasil penelitian sebelumnya, kejadian postpartum blues mencapai 74,4%. Kondisi ini harus menjadi perhatian karena 10-18% dapat berkembang menjadi depresi postpartum yang memiliki dampak negative terhadap kesehatan ibu serta mempengaruhi interaksi antara ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap skor EPDS  ibu dengan postpartum blues. Penelitian quasi eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Group yang dilakukan pada April s/d Mei 2019 di 3 Puskesmas. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mengalami postpartum blues di tiga Puskesmas lokasi penelitian berdasarkan hasil skrining sebanyak 33 orang. Sampel dipilih dengan menggunakan metode non probability sampling yaitu dengan purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 28 orang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Grup intervensi diberikan aromaterapi lavender sebanyak 5 tetes pada kapas yang dihirup selama 15 menit sebanyak dua kali dalam seminggu selama 4 minggu. Data skor EPDS dianalisis menggunakan Wilcoxon signed-ranks test. Hasil analisis menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna skor EPDS pada kelompok kontrol (p=0,410> 14âˆ"> ). Sedangkan pada kelompok perlakuan (p=0,001< 14âˆ"> ), menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah pemberian aromaterapi lavender. Dalam penelitian ini, diketahui bahwa aromaterapi lavender dapat menurunkan skor EPDS pada ibu yang mengalami postpartum blues sehingga efektif untuk mengatasi kejadian postpartum blues.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021