Dunia pendidikan adalah dunia yang sangat dinamis, selalu bergerak, selalu terjadi perubahan dan pembaharuan.Dewasa ini peserta didik di hadapkan pada problem globalisasi semakin cepat. Godaan duniawi yang menawarkan beragam kemewahan dan keserakahan juga sudah nampak di depan mata.Ajaran yang ditekuni pesantren adalahsumber nilai, berfungsi sebagai pengembangan moral.Salah satu tantangan pesantren adalah menjaga nilai-nilai moral yang dihadapkan dengan hantaman globalisasi yang mewujud dalam ilmu dan teknologi. Entah seperti apa jadinya apabila pesantren kehilangan keampuhannya dalam menunaikan tugas moral. Sebab sebagai sumber nilai, ajaran yang di tekuni pesantren adalah berfungsi sebagai pengembangan moral.Tujuan dari penelitian ini adalahmenganalisis dan mendeskrifsikan tentang konsep peserta didik menurut Al-Ghazali, serta implikasinya terhadap praktek pendidikan di Pesantren. Penelitian ini di lakukan agar kita faham mengenai pandangan Al-Ghazali.Peserta didik adalah orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. Manusia harus sadar akan potensi rohani yang dimilikinya karena puncak kebutuhan manusia adalah mencintai dan dicintai Tuhan.Al-Ghazali seorang pemikir muslim yang masyhur dan sering disebutsebagai Hujjatul Islam. Pendidikan dijadikannya sebagai taqarub ila Allah tanpa alasan lain lagi kecuali satu. Dari pemikiran Al-Ghazali ini akan terllihat bagaimana mengontrol potensi rohani peserta didik agar terkontrol dalam perjalanan mencari ilmu pengetahuan yang kaya akan nilai.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut: observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Kemudian dianalisis dan disajikan dengan penulisan deskriptif.Proses pendidikan yang terjadi di pondok pesantren Al-mutawally, merupakan produk dari konsep peserta didik Al-Ghazali. Penanaman nilai yang utama. Memahami bahwa kehidupan dunia hanya sementara, meyakinkan kehidupan akhirat benar-benar ada. Sesuai dengan tujuan yang di pedomkan oleh pondok, manusia yang menjadikan hidup tak sekedar hidup, hidup manusia harus memberikan manfa’at bagi semua umat. Semua ilmu di ajarkan sesuai dengan tuntutan zaman, namun tak menghilangkan esensi keagamaan. Madrasah terpadu memperhatikan dan memelihara keaslian belajar mengajar yang sudah menjadi tradisi, yaitu didasari karena Allah SWT, dan dilandasi dengan keikhlasan, kesederhanaan, kebersamaan, kebebasan, dan kemandirian.Kata Kunci : Peserta Didik, Al Ghozali, Pendidikan
Copyrights © 2016