Quantum teaching merupakan merupakan model pembelajaran yang dapat ditempuh untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan sehingga dapat mensukseskan proses pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar bidang kognitif yang merupakan bagian dari keteramplan abad 21 salah satunya adalah kemapuan berargumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara peserta didik yang diajarkan menggunakan model quantum teaching dengan peserta didik yang tidak diajarkan menggunakan model quantum teaching (non-quantum teaching). Jenis penelitian yang digunakan adalah ekperimen semu dengan desain control group pre-test-post-test. Populasi penelitian yakni seluruh peserta didik kelas XI IPA yang terdata di SMAN 1 Palibelo. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 SMAN 1 Palibelo. Data kemampuan berargumen dikumpulkan menggunakan instrumen tes pilihan ganda berpasangan yang mengadopsi pola Lawson Test of Scientifik Reasoning dengan bentuk soal pilihan ganda akibat sebab. Data kemampuan berargumen yang telah dikumpulkan lalu diolah menggunakan uji t dengan bantuan SPSS 20 for windows. Hasil peneltian menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara peserta didik yang diajarkan menggunakan model quantum teaching dengan peserta didik yang tidak diajarkan menggunakan model quantum teaching (non-quantum teaching) dengan nilai perhitungan uji t yakni signifikansi 0,000 < 0,005.
Copyrights © 2020