Pelaksanaan pembelajaran daring pada kondisi pandemi Covid-19 menjadi salah satu alternatif di tengah penerapan kebijakan pemerintah untuk menekan tingkat penyebaran Covid-19. Pembelajaran daring tentunya memiliki keterbatasan dibandingkan dengan pembelajaran luring, yaitu terbatasnya komunikasi dan instruksi yang diberikan oleh guru, serta interaksi yang terbatas antara guru dengan peserta didik. Oleh karena itu diperlukan suatu pemecahan masalah untuk mengatasi berbagai keterbatasan pada pelaksanaan pembelajaran daring, salah satunya dengan penerapan model pembelajaran double loop problem solving. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Google Classroom berpadu model pembelajaran double loop problem solving terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Kelas IX MTs Negeri 8 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2020/2021. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 sampai dengan bulan November 2020 di MTs Negeri 8 Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IX MTs Negeri 8 Tasikmalaya sebanyak dua kelas, dengan jumlah sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, dengan kelas IXB sebagai kelas eksperimen dan kelas IXA sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada konsep perkembangbiakan tumbuhan berbentuk pilihan majemuk sebanyak 30 soal dengan empat options. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf nyata α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran double loop problem solving (DLPS) terhadap hasil belajar siswa pada konsep Perkembangbiakan Tumbuhan di kelas IX MTs Negeri 8 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2020/2021.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021