Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi)
Vol 17, No 2 (2021)

Hambatan dan tantangan proses pelestarian budaya lokal dalam konteks seni tradisi pencak silat di tasikmalaya

Heri Yusuf Muslihin (Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya)
Oyon Haki Pranata (Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya)
Wulan Nurlaela (Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya)
Cahyana Cahyana (Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya)



Article Info

Publish Date
13 Oct 2021

Abstract

Fakta-fakta di lapangan mengenai hambatan dan tantangan selama proses pelestarian budaya lokal. Seni tradisi pencak silat merupakan pendekatan proses yang diduga dapat memberikan stimulasi positif terhadap aspek perkembangan budaya lokal di Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi seni tradisi pencak silat terhadap pengembangan budaya lokal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan survey design. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi terstruktur, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan untuk paguron aliran seni tradisi pencak silat yaitu 40 paguron. Hambatannya adalah wawasan dan tingkat pengetahuan paguron serta SDM yang relatif terbatas pada adat kebiasaan yang diturunkan dari pendahulunya, sedangkan yang menjadi tantangan banyaknya jumlah paguron yang berbasis seni tradisi pencak silat, tetapi belum berkontribusi optimal dalam mengembangkan pelestarian budaya lokal serta prestasi pencak silat Tasikmalaya. PROCESS OF PRESERVING LOCAL CULTURE IN THE CONTEXT OF TRADITIONAL ART PENCAK SILAT IN TASIKMALAYA: BARRIERS AND CHALLENGES  AbstractFacts on the ground regarding barriers and challenges during the process of preserving local culture. The traditional art of pencak silat is a process approach that is thought to provide positive stimulation to aspects of the development of local culture in Tasikmalaya. This research was conducted to determine the contribution of the traditional art of pencak silat to the development of local culture. This study uses a qualitative descriptive method with a survey design. Data collection techniques used structured observation, interviews, field notes and documentation. The results obtained for the paguron of the traditional art of pencak silat are 40 pagurons. The barriers is the insight and level of knowledge of the paguron as well as the relatively limited human resources on the customs handed down from its predecessors, while the challenge is the large number of pagurons based on the traditional art of pencak silat, but have not contributed optimally in developing the preservation of local culture and the achievements of Tasikmalaya pencak silat.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jorpres

Publisher

Subject

Education Health Professions Medicine & Pharmacology Social Sciences Other

Description

Jurnal Olahraga Prestasi diterbitkan dua kali dalam setahun oleh program studi Ilmu Kepelatihan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini memuat hasil penelitian, gagasan ilmiah ataupun review sistematis bidang ilmu keolahragaan (sports science) terutama topik olahraga ...