p-Index From 2020 - 2025
13.045
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Sosial Budaya Manajemen Pendidikan PAUDIA: JURNAL PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini JURNAL PRESTASI JCE (Journal of Childhood Education) PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO Indonesian Journal of Primary Education JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education) VISI : Jurnal Ilmiah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal JURNAL PAUD AGAPEDIA JURNAL ILMIAH CAHAYA PAUD JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Journal of Education Action Research JUARA : Jurnal Olahraga Journal on Education Journal of Humanities and Social Studies CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) as-sibyan : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN GOLDEN AGE: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Musamus Journal of Physical Education and Sport (MJPES) Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Jurnal Pendidikan dan Konseling JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon Ceria: Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Jurnal Kewarganegaraan Pelangi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Islam Anak Usia Dini Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan JURNAL PENDIDIKAN IPS JUMORA: Jurnal Moderasi Olahraga DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Aurelia: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Innovative: Journal Of Social Science Research Jurnal Tatsqif Journal of Law, Education and Business JURNAL PENDIDIKAN OLAHRAGA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Indonesian Journal of Primary Education Early Childhood Education and Parenting (ECEPA) Pelangi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Claim Missing Document
Check
Articles

BUKU PANDUAN KEGIATAN SAINS PLANTING FUN UNTUK MEMFASILITASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN Martriana, Tita; Muslihin, Heri Yusuf; Mulyana, Edi Hendri
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 4 (2020): Volume 3 Nomor 4, Juli 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i4.p%p

Abstract

The research problem was obtained when conducting a preliminary study in RA Al-Huda Tasikmalaya, the constraints of the teacher in compiling and implementing learning activities had an impact on the development of fine motoric children. The method used in this research, namely the Development of EDR (Educational Design Research) types uses the Generic EDR (McKenney & Reeves) model, which has stage 1) Exploration and Analysis stage; 2) Design and Construction stage; 3) the Evalution and Reflection stage with mixed method data analysis and collection techniques in the form of observation, interviews, documentation, and expert judgment.The results of this study are in the form of a manual Planting Fun science activities containing material and steps of activities to facilitate the development of fine motoric children and facilitate teachers in conducting scientific approaches to children through the scientific process of observing, asking, gathering information, reasoning, and communicating. Based on the results of the validation by the material, pedagogical, and product expert team that this activity handbook is suitable for use in PAUD as a basis for the teacher's hand to facilitate the development of fine motor children in aspects of wrist use, the use of the fingers and eye and hand coordination.Permasalahan penelitian didapat saat melakukan studi pendahuluan di RA Al-Huda Tasikmalaya, adanya kendala guru dalam menyusun dan melaksanakan kegiatan pembelajaran berdampak pada perkembangan motorik halus anak. Metode yang digunakan pada penelitian ini, yaitu Pengembangan jenis EDR (Educational Design Research) menggunakan model Generik EDR (McKenney & Reeves), yang mempunyai tahapan 1) tahap Exploration and Analysis; 2) tahap Design and Construction; 3) tahap Evalution and Reflection dengan analisis data mixed method dan teknik pengumpulan berupa observasi, wawancara, dokumemtasi, dan expert judgement. Hasil dari penelitian ini berupa buku panduan kegiatan sains Planting Fun berisi materi dan langkah-langkah kegiatan untuk memfasilitasi perkembangan motorik halus anak serta memfasilitasi guru dalam melakukan pendekatan saintifik kepada anak melalui proses ilmiah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Berdasarkan hasil validasi oleh tim ahli materi, pedagogik, dan produk bahwa buku panduan kegiatan ini layak digunakan di PAUD sebagai dasar pegangan guru untuk memfasilitasi perkembangan motorik halus anak pada aspek penggunaan pergelangan tangan, penggunaan jari-jemari tangan serta koordinasi mata dan tangan.
PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) MAZE UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA KOTA TASIKMALAYA Soleha, Anisa Mar’atu; Yasbiati, Yasbiati; Muslihin, Heri Yusuf
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.008 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v2i2.24543

Abstract

ABSTRACTThis research is motivated by difficulties to improve fine motor, which happened to group A in Kindergarten Negeri Pembina Tasikmalaya City, many children less in fine motor development especially create vertical line, horizontal, curve left/right, tilt and circle so become less irregular. This is because learning is still rarely used APE, Especially on fine motor learning. This reaserch is aimed at improving fine motor of children through the use of APE Maze in group A aged 4-5 years old in Kindergarten Negeri Pembina Tasikmalaya City. Class Action Research (PTK) Conducted in  collaboration with a teachers and implemented as many as 3 cycles by using models Kemmis and Mc. Taggart. The subject research is group A Kindergarten Negeri Pembina Tasikmalaya City consisting of 15 people that is 9 male and 6 female and a teacher class A. The object of research is the fine motor ability of children using APE Maze. Data collection techniques using observation and documentation, while data analysis technique use descriptive quantitative and qualitative. Each cycle consists of four stages, namely the planning stage, the implementation stage, the observation stage, and the reflection stage. The result of the research have shown that used APE Maze can improve the fine motoric ability of the children. This is evidenced by the improvement of teacher’s planning daily lessons, teacher’s ability in the learning process and the teacher’s ability to use APE Maze and fine motor sklills of early chilhood of each cycle. Contraints obtained during the study are conditioned children, but researchers have managed to overcome them. The result showed that the use of APE Maze can improved the fine motorskill of children aged 4-5 years old in Kindergarten Negeri Pembina Tasikmalaya City. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kesulitan dalam meningkatkan motorik halus, permasalahan yang terjadi pada kelompok A di TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya, masih banyak anak yang kurang dalam perkembangan motorik halus khususnya dalam membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring dan lingkaran sehingga menjadi kurang beraturan. Hal ini disebabkan karena pembelajaran masih jarang menggunakan APE, khususnya pada pembelajaran motorik halus. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motorik halus anak melalui penggunaan APE Maze pada kelompok A usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan bekerja sama dengan guru, dilaksanakan sebanyak 3 siklus menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Subjek penelitian adalah anak kelompok A TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya yang terdiri dari 15 orang, yaitu 9 orang laki-laki dan 6 orang perempuan dan guru kelas A. Objek penelitian adalah kemampuan motorik halus anak menggunakan APE Maze. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa penggunaan APE Maze dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran harian, kemampuan guru dalam proses pembelajaran dan kemampuan guru dalam penggunaan APE Maze serta kemampuan motorik halus anak usia dini dari setiap siklusnya. Kendala yang diperoleh selama penelitian adalah mengkondisikan anak, namun peneliti telah berhasil mengatasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan APE Maze dapat meningkatkan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya.
KEGIATAN TARI KREASI MANUK DADALI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK ARTANITA AL- KHAIRIYAH KOTA TASIKMALAYA Darwati, Aan; Muslihin, Heri Yusuf; Giyartini, Rosarina
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.649 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i2.26679

Abstract

ABSTRACTKinestetik Intelligence especially in gross motor development is one that need to be considered by all parties, especially the elderly because of its urgency in the growth of early child development. Problems found in Group B in TK Artanita Al-Khairiyah Tasikmalaya still low motoric crude child skills caused by learning that is still cause by learning that is still conventional. The purpose of this study to improve gross motor of early childhood dance creation manuk dadali. The method used that is research action class Kemmis dan Mc Taggart. The first indicator is flexibility which has significant raising. The final ability is 15,4% in the criteria of development as the expectation and 84,6 % in the criteria of great development. The second indicator is balance which increases with the final ability is 38% in the criteria of development  as the expectation and 61,5% in the criteria of great development. The third indicator is agility which increases with the final ability is 30,8% in the criteria of development as the expectation and 69,2% in the criteria of great development. The fourth indicator is coordination of eyes and foot movement which increases with the final ability is 7,7% in the criteria of beginning development, 38,5% in the criteria of development as the expectation, and 53,8% in the criteria of great development. Moreover, for the fifth indicator; coordination of hands and head movement increases with the final ability is 23,1% in the criteria of development as the expectation and 76,9% in the criteria of great development.ABSTRAKKecerdasan kinestetik khususnya dalam perkembangan motorik kasar merupakan salahsatu yang perlu diperhatikan oleh semua pihak khususnya orangtua karena urgensinya dalam tumbuh kembang anak usia dini. Masalah yang ditemukan pada kelompok B di TK Artanita Al-Khairiyah Kota Tasikmalaya masih rendahnya keterampilan motorik kasar anak yang salah satunya disebabkan pembelajaran masih konvensional. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik khususnya pada motorik kasar yaitu dengan tari kreasi baru manuk dadali. Metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart. Kecerdasan kinestetik anak pada aspek motorik kasar anak mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Indikator yang pertama yaitu kelenturan mengalami peningkatan yang signifikan dengan kemampuan akhir 15,4% pada kriteria berkembang sesuai harapan dan sebesar 84,6% pada kriteria berkembang sangat baik. Indikator yang kedua yaitu Keseimbangan mengalami peningkatan  dengan kemampuan akhir sebesar 38,5% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan 61,5% pada kriteri berkembang sangat baik. Indikator yang ketiga kelincahan mengalami peningkatan dengan kemampuan akhir sebesar 30,8% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan sebesar 69,2% pada kriteria berkembang sangat baik. Indikator yang ke empat yaitu koordinasi gerakan mata-kaki mengalami peningkatan dengan kemampuan akhir sebesar 7,7% pada kriteria mulai berkembang, 38,5% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan 53,8% pada kriteri berkembang sangat baik.  Begitupun dengan indikator yang ke lima koordinasi gerakan tangan-kepala mangalami peningkatan dengan kemampuan akhir anak sebesar 23,1% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan 76,9% pada kritetia berkembang sangat baik.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAN BEKAS KENDARAAN KELOMPOK B1 TK IP ASSALAM TASIKMALAYA Widiati, Widiati; Muslihin, Heri Yusuf; Rahman, Taopik
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.313 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i2.26674

Abstract

ABSTRACTThis research is motivated by the motor skills of children who have not developed optimally, the lack of development and the fine motor exercises of children become the cause. The child's fine motor skills do not just flourish, but should be given stimulus and should always be trained. This study aims to improve the fine motor skills of B1 TKIP Assalam group through collage activity from vehicle tires. This study is a collaborative classroom action research. Subjects in this study were children of B1 TKIP Assalam group of 15 children consisting of five boys and 10 girls, another subject in this study was B1 TKIP Assalam class teacher. Data analysis techniques used are the techniques of observation and documentation. While the technique of data analysis using qualitative quantitative descriptive. Each cycle consists of four stages: planning, execution, observation, and reflection. The results showed that the fine motor skills of children have increased. The increase can be seen from the initial condition of the fine motor ability of the child that is equal to 46.66% including the criteria start to develop, then in the first cycle increased by 55.55% including the criteria evolved as expected, the second cycle increased by 68.33% as per expectation and on the third cycle increased by 81.11% including the criteria developed very well. The results showed that collage activity of vehicle tires can improve the fine motor ability of B1 TKIP Assalam Tasikmalaya academic year 2017/2018. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan motorik halus anak yang belum berkembang secara optimal, kurangnya pengembangan serta latihan motorik halus anak menjadi penyebabnya. Kemampuan motorik halus anak tidak berkembang begitu saja, tetapi harus diberikan stimulus dan harus selalu dilatih. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B1 TKIP Assalam melalui kegiatan kolase dari ban bekas kendaraan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Subjek pada penelitian ini adalah anak kelompok B1 TKIP Assalam yang berjumlah 15 orang anak yang terdiri dari lima orang anak laki-laki dan 10 orang anak perempuan, subjek lain pada penelitian ini adalah guru kelas B1 TKIP Assalam. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif kualitatif. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan motorik halus anak mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari kondisi awal kemampuan motorik halus anak yaitu sebesar 46,66% termasuk kriteria mulai berkembang , kemudian pada siklus I meningkat sebesar 55,55% termasuk kriteria berkembang sesuai harapan, pada siklus II meningkat sebesar 68,33% termasuk kriteria berkembang sesuai harapan dan pada siklus III meningkat sebesar 81,11% termasuk kriteria berkembang sangat baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan kolase dari ban bekas kendaraan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B1 TKIP Assalam Tasikmalaya tahun ajaran 2017/2018.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERMAINAN FUN OUTBOUND MENCARI HARTA KARUN Safitri, Winda; Sumardi, Sumardi; Muslihin, Heri Yusuf
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.436 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v4i1.27201

Abstract

The teaching generally refers to the curriculum that is applied to the school. Teachers are not yet able to develop their own teaching materials. Learning given to children at a young age is focuses on the direction of physical growth and development, language, intellectual, social, emotional, and all intelligence. The problem is that in the learning process it generally reveals only one - way materials by a teacher or teacher center, and the lecture study model. Where the child just sat listening while the teacher explained. Learning is more meaningful if the learning process is carried out experiental learning - that children do tightening in learning. In playing teachers need a manual on a game scenario to be given to learners. The purpose of this study to describe a design for material development a fun outbound game in search of treasure. The method used in this study is educational design research (edr). Data collection techniques interviews, documentation, and expert validation. Data subjects obtained from TK PGRI Lendrasari group b teacher, and validation by the expert validator. Expert validation becomes the product revision. Then the lesson would be a fun outbound book guide for a treasure in the early childhood. Bahan ajar pada umumnya mengacu pada kurikulum yang diterapkan di Sekolah. Guru belum mampu mengembangkan bahan ajar sendiri, guru masih berpacu pada satu bahan ajar yaitu kurikulum 2013. Pembelajaran yang diberikan kepada anak usia dini bukan berorientasi pada akademis saja, melainkan menitik beratkan kepada arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, bahasa, intelektual, sosial, emosi serta seluruh kecerdasan. Permasalahan yang terjadi yaitu dalam proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, pada umumnya hanya mengungkapkan materi- materi satu arah oleh guru atau teacher center, dan model pembelajaran ceramah. Dimana anak hanya duduk mendengarkan ketika guru menjelaskan. Pembelajaran akan lebih bermakna jika proses pembelajaran dilakukan secara experiental learning yaitu anak melakukan pengindraan dalam belajar. Hampir semua aktivitas yang dilakukan oleh anak adalah bermain. Dalam bermain guru memerlukan buku panduan mengenai skenario permainan yang akan diberikan kepada anak didik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan rancangan desain pengembangan bahan ajar  permainan Fun Outbound mencari harta karun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Educational Design Research (EDR). Penelitian ini berbasis desain atau rancangan produk dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data wawancara, dokumentasi, dan validasi ahli. Subjek data diperoleh dari guru kelompok B TK PGRI Lendrasari, dan validasi oleh validator ahli. Hasil validasi ahli menjadi bahan revisi produk. Dengan demikian kesimpulannya Bahan ajar berupa buku panduan permainan Fun Outbound mencari harta karun di PAUD layak digunakan.
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI MEDIA BALOK BERGAMBAR DI TKIP ASSALAAM KOTA TASIKMALAYA Hendayani, Yeni; Muslihin, Heri Yusuf; Rahman, Taopik
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.198 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i1.26668

Abstract

ABSTRACTThis research is motivated by difficulties in fine motor skills, problems that occur in group A in Kindergarten IP Assalaam Tasikmalaya City, there are still many children who are less in fine motor development especially in motion skills of both hands, fingers and skill to coordinate the speed or dexterity of hands with eye movements. This is suspected because the learning in the classroom is still monotonous and the teacher still has not used the media, especially for the fine motor development. The purpose of this research is improve the fine motor skills of children through Balok Bergambar media in group A age 4-5 year in kindergarten IP Assalaam City Tasikmalaya. Classroom Action Research (PTK) conducted in collaboration with teachers, implemented 3 cycles using the Kemmis and MC Taggart Model. The subjects of the research were children of A kindergarten IP Assalaam Tasikmalaya City group consisting of 18 people, as many as eight male and 10 female and one teacher as a partner teacher. The object of research is the fine motor ability of the child through Balok Bergambar media. Data collection techniques used observation and documentation, while data analysis techniques using descriptive qualitative. Each cycle consisting of four and stages: planning, implementation stage, observation stage, and reflection stage. The results of the research have shown that the use of Balok Bergambar media can improve the fine motor ability of the child. This is evidenced by the increase in the ability of teachers in planning daily learning, the ability of teachers in the process of implementation of learning by using Balok Bergambar media and the ability to fine motor children aged 4-5 years from each cycle. Can be concluded the Balok Bergambar media can improve the fine motor ability of children aged 4-5 years in kindergarten IP Assalaam Tasikmalaya City. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi adanya kesulitan dalam kemampuan motorik halus, permasalahan yang terjadi pada kelompok A di TK IP Assalaam Kota Tasikmalaya, masih banyak anak yang kurang dalam perkembangan motorik halusnya khususnya dalam keterampilan gerak kedua tangan, keterampilan jari jemari dan keterampilan mengkoordinasikan kecepatan atau kecekatan tangan dengan gerakan mata. Hal ini diduga disebabkan karena pembelajaran di kelas masih monoton dan guru masih belum menggunakan media, khususnya untuk perkembangan motorik halusnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui media balok bergambar pada kelompok A usia 4-5 tahun di TKIP Assalaam Kota Tasikmalaya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan bekerjasama dengan guru, dilaksanakan sebanyak 3 siklus dengan menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Subjek penelitian adalah anak kelompok A TKIP Assalaam Kota Tasikmalaya yang terdiri dari 18 orang yaitu sebanyak  delapan orang laki-laki dan 10 orang perempuan dan  satu orang guru sebagai guru mitra.  Objek penelitian adalah kemampuan motorik halus anak melalui media balok bergambar. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokmentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif  kualitatif. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa penggunaan media balok bergambar dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan guru dalam  merencanakan pembelajaran harian, kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media balok bergambar dan kemampuan motork halus anak usia 4-5 tahun dari setiap siklusnya. Maka dapat disimpulkan media balok bergambar dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TKIP Assalaam Kota Tasikmalaya.
BAGAIMANA MENGAJARKAN GERAK LOKOMOTOR PADA ANAK USIA DINI? Muslihin, Heri Yusuf
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 2, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.975 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v2i1.24390

Abstract

ABSTRACTNormally all people have fundamental movement. In the fact, there are people had not normally fundamental movement. This condition became when children play with his friend, or they played without supervision from their parents. This article explain about how the teacher sent material fundamental movement (walking, running and jumping), and the kind of walking, running and jumping technique. Fundamental movement was sending to children with  Teacher, and the kind of material. Beside done  Gerak dasar adalah gerak yang pasti dimiliki oleh setiap individu yang normal. Kenyataan di lapangan masih ada individu yang keterampilan gerak dasarnya tidak normal. Kondisi seperti ini diakibatkan oleh karena kebiasaan yang dilakukan oleh anak-anak saat bermain. Perlu kiranya dalam artikel ini dijelaskan tentang bagaimana gerak dasar lokomotor berupa cara berjalan, berlari dan melompat yang benar, serta bagaimana cara memberikan materi pelajaran kepada para peserta didik. Selain cara melakukan gerak dasar dan bentuk latihan yang benar diberikan kepada anak didik, penting juga kiranya diberikan pengetahuan serta pengalaman gerak lainnya, untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang gerak yang benar dan gerak yang salah serta variasi gerak dari gerakan dasar tersebut. Gerak dasar harus diberikan oleh guru secara terpola untuk membentu meningkatkan keterampilan gerak para peserta didik sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu guru harus memiliki pengetahuan dan teknik yang mendasar untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar pada peserta didik dengan baik dan benar. 
PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK LOKOMOTOR MELALUI PERMAINAN BALAP KARUNG MENGAMBIL BOLA DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KOTA TASIKMALAYA Lestari, Erna; Muslihin, Heri Yusuf; Mulyana, Edi Hendri
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.313 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i1.26662

Abstract

Abstract This Classroom Action Research was motivated by the emergence of problems that were locomotor motility that had not been optimal in the children of B orange group in the Pembina State Kindergarten. So the researchers conducted a study on group B orange by using a sack racing game to take the ball. The general purpose of this study was to improve locomotor  motility by using a game of sacking to pick up balls on a child of B orange group in the State Elementary School. The specific purpose is to know the planning, the implementation of learning by using a sack racing game to take the ball in the children of group B orange in TK Negeri Pembina. This study uses collaborative classroom action research (CAR) methods. Research subjects were 17 children of B group orange, consisting of eight girls and nine boys. This study was conducted in three cycles. Data collection techniques in this study use observation and documentation. The results showed an increase: 1) the ability of the teacher in planning learning by using sack racing game to take the ball in increasing the locomotor ability of children, 2) the ability of the teacher to carry out learning by using sack racing games to take the ball in increasing the locomotor motility of children, and 3 ) locomotor ability of children group B orange TK Negeri Pembina Tasikmalaya City. Abstrak Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi adanya permasalahan yang muncul yaitu kemampuan gerak lokomotor yang belum optimal pada anak kelompok B orange di TK Negeri Pembina. Maka peneliti melakukan penelitian pada kelompok B orange dengan  menggunakan permainan balap karung mengambil bola. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan gerak lokomotor dengan  menggunakan permainan balap karung mengambil bola pada anak kelompok B orange di TK Negeri Pembina. Tujuan khususnya adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan permainan balap karung mengambil bola pada anak kelompok B orange di TK Negeri Pembina. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif. Subjek penelitian adalah anak kelompok B orange yang berjumlah 17 anak, yang terdiri dari delapan orang anak perempuan dan sembilan orang anak laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan: 1) kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dengan menggunakan permainan balap karung mengambil bola dalam meningkatkan kemampuan gerak lokomotor anak, 2) kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan permainan balap karung mengambil bola dalam meningkatkan kemampuan gerak lokomotor anak, dan 3) kemampuan gerak lokomotor anak kelompok B orange TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN SAINS BILLON PADA KELOMPOK B RSM, Revalina Rizky; Mulyana, Edi Hendri; Muslihin, Heri Yusuf
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.391 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v4i1.27192

Abstract

Improving fine motor skills through billon science games in group B Al Munawaroh kindergarten Banjarsari.  This research is motivated by the results of observations and experiences of researchers that the ability of fine motor skills in children in group B Al Munawaroh kindergarten Banjarsari is still low.  With the limitations of the existing media in schools, monotonous learning activities, and the lack of stimulus carried out because institutions prioritize calistung for their students, in increasing fine motor skills becomes less than the maximum.  This study uses a single case experimental method with four children aged five to six years, two male sex and two female sex who are involved in fine motor skills research through billon science games.  The data collection technique used observation sheets, and documentation, while the data analysis technique used descriptive statistics.  The conclusion of this research is the application of billon science games to improve fine motor skills in group B TK Al Munawaroh Banjarsari.  The ability of fine motor skills of children before given intervention has not yet developed (BB), in intervention 1 begins to develop (MB), and intervention 2 develops as expected (BSH).  From this description it can be concluded that the application of billon science games can improve fine motor skills in group B TK Al Munawaroh Banjarsari.  Based on the conclusions of the results of this study, it is suggested: for kindergartens to be able to provide billon science games and various media that are more interesting to facilitate the improvement of fine motor skills of students, parents should be able to provide stimulus to children making games that facilitate the development of fine motor skills  child. Peningkatan keterampilan motorik halus melalui permainan sains billon pada kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa kemampuan motorik halus pada anak kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari masih rendah. Dengan keterbatasan media yang ada di sekolah, kegiatan pembelajaran yang monoton, serta kurangnya stimulus yang dilakukan karena lembaga lebih mengutamakan calistung untuk peserta didiknya, dalam peningkatan keterampilan motorik halus menjadi kurang maksimal. Penelitian ini menggunakan metode single case experimental  dengan partisipan empat orang anak berusia lima sampai enam  tahun berjenis kelamin laki-laki dua orang dan berjenis kelamin perempuan dua orang yang dilibatkan dalam penelitian keterampilan motorik halus melalui permainan sains billon. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, dan dokumentasi, sedangkan untuk teknik analisi data menggunakan statistik deskriptif. Kesimpulan hasil penelitian ini  adalan penerapan permainan sains billon untuk peningkatan keterampilan motorik halus pada kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Kemampuan keterampilan motorik halus anak sebelum diberi intervesi belum berkembang (BB), pada intervensi 1 mulai berkembang (MB), dan intervensi 2 berkembang sesuai harapan (BSH). Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan penerapan permainan sains billon dapat meningkatkan keterampilan motorik halus kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, disarankan : bagi lembaga TK lebih dapat menyediakan permainan sains billon dan berbagai media yang lebih menarik untuk memfasilitasi dalam peningkatan keterampilan motorik halus peserta didiknya, bagi orang tua sebaiknya dapat memberi stimulus pada anak membuat permainan yang memfasilitasi perkembangan keterampilan motorik halus anak.
Status Gizi Baik Anak Saat Pandemi Covid-19 Syadzilli, Abdussalam; Muslihin, Heri Yusuf; Respati, Resa
Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO Vol 4, No 2 (2021): EDISI JULI 2021
Publisher : Jurusan PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.387 KB) | DOI: 10.36709/jrga.v4i2.17902

Abstract

Status gizi baik adalah keadaan tubuh yang mendapatkan zat yang cukup dan penggunaan sesuai kebutuhan yang menjadikan pertumbuhan normal. Penelitian ini bertujuan mengetahui apa yang menjadi faktor anak memiliki status gizi baik pada saat pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif dalam studi kasus yang dilaksanakan di Posyandu Dusun Ciwidara Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya dalam jangka waktu bulan Maret 2020 sampai Desember 2020 dengan subjek anak yang status gizinya paling baik, serta partisipannya ialah orang tua subjek dan kader Posyandu. Penelitian ini memiliki implikasi terhadap masyarakat, dimana orang tua memerlukan pemahaman pentingnya memeriksakan anak ke Posyandu guna terpantaunya status gizi baik, karena apabila anak memiliki gizi baik akan memudahkan anak mendapatkan stimulus untuk mengoptimalkan aspek perkembangan anak. Hasil penelitian ini bahwa status gizi baik disebabkan faktor ibu yang rajin memeriksakan anaknya ke Posyandu dan pemberian pemenuhan pangan terhadap anak tidak putus meski perekonomian keluarga terdampak pandemi Covid-19. 
Co-Authors Adhitya, Zahara Reyna Aini Loita Aini Loita Aisyahni, Nur Laela Alnisya Dwi Febriel Andini, Nasya Ani Sri Handayani Anis Fitria Sundari Anisa Tahira Annamayra, Ajeng Aprianti, Wenti Aprilia, Putri Nada Apriliya, Seni Aprillyanti, Kiki Syabilla Ati Sunarti Aulia Destiani Firman Aulia S, Clevarisza Azizah, Nadya Azhar Cahyana Cahyana Citra Aldini Daluk, Efretus Danesta, Nasywaa Adzani Fitria Darwati, Aan Dea Indriani Dea Siti Nurjanah Deden Taopik Desti Fitriani Desti Nur Maretiani Dewi Kania Dewi Kania, Dewi Dewi Rifka Anisyah Dhita Oktafiani Dian Indihadi Dina Fydarliani Dinda Marhamah Lubis Dindin Abdul Muiz Lidinillah Dini Indriyani, Dini Efretus Daluk Elan Elan Fadila Rahmah Fahmi Qodrul Asphar Fanny Risanti Rachmawati Faza Tsamrotul Apipah Fitri Wulandari Gina Khaerunnisa Gustini, Wantu Handayani, Ani Sri Handayani, Nira Astuti Hanisha Rahma Dani Hariani Fitrianti Hashipah, Hani Hayuningrum, Reny Hendayani, Yeni Hidayah, Fina Nur Imani, Rifa Auliya Imas Damayanti Lovita Iqhli Shobihi Iqhli Shobihi Ismi Salsa Dina Isnaeni, Muhammad Jori Lahinda Jori Lahinda Kamaliah, Lia Karla Mahardika Khotimah, Neng Nurul Krismayasari, Krismayasari Kurniawan, Adi Cahyadi Laela, Wulan Nur Lestari, Erna LILIS MULYATUL HALIMAH Lisna Widiyanti Loita, Aini Lolita, Aini Lutfi Nur Mahardika, Karla Mahmudah, Vina Nafilah Malik, Arief Abdul Martriana, Tita Maulinda, Resti Mesa Rahmi Stephani, Mesa Rahmi Mulya, Bintang Mutiara Mulyana, Edi Hendri Mulyani, Ovi Sri Mustaqim, Ridha Nabila, Syifa Zulfa Nadya Azhar Azizah Nadya Oktaviana Nahdyawati, Dhea Nana Ganda Neng Nurul Khotimah Nida Ulfadilah Nilan, Fariha Noor, Naina Najmi Nunung Nurjanah Nur, Lutfi Nur, Lutfi Nuraeni, Yani Nurfazrina, Syifa Aulia Nurhaifa, Najwa Nuriyah, Ai Siti Nurjannah, Firda Siti Nurlaela, Nunung Nurlaela, Wulan Nursyifa, Yulia Isna Nurul Sinta Fauziah Nuruzahra Luthfillah Nurwahidah Nurwahidah Nurwahidah Nurwahidah Oktaviana, Nadya Oyon Haki Pranata Pulung Riyanto Purwati, Purwati Putri Chaerunnisa QONITA Qonita, Qonita Raden Mohamad Herdian Bhakti Rahayu, Rina Nur Rahma Sukmara Putri Rahmadina, Garosha Putri Ratih Resti Pauji Respati, Resa Ricky Wibowo Rika Nurhayati Risella Amelia Silanindah Sella Rizky, Muhammad Fahmi Rosarina Giiyartini Rosarina Giyartini RSM, Revalina Rizky Rusani Jaelani Safitri, Winda Sahara, Zahra Ilya Salsabila Amalia Sari, Hera Ratna Sa’adah, Mimin Shinta Lestari, Shinta Sianturi, H. Risbon Sianturi, Risbon Sima Mulyadi, Sima Siti Alifya Shafira Soleha, Anisa Mar’atu Sri Fuji Lestari Sri Maryati Sumardi Sumardi . Sumardi Sumardi Sumardi, Sumardi Sundari, Anis Fitria Susanti Susanti Susanti, Putri Irma Susi Widianingsih Syadzilli, Abdussalam Syamila, Hasna Syifa Delaneira Oktora Taopik Rahman Tasya Nur Ramdhani Tasya, Tasya Tia Salmah Paujiah Tingtin Sumartini Trianika, Lusy Udmah, Syafaatul Ulfah Ulfiya Nur Ramadhanty Ulfyah, Siti Lulu Vina Iswahyuni Wenti Aprianti Widia Asri Kurnia Widiati, Widiati Widiyanti, Resti Wilda Salmah Willa Laras Sekarsari Windhi Widhiyanti Wulan Nurlaela Yasbiati, Yasbiati Yulida Izatusholihah Yuningsih, Thia Isri Yusuf Suryana Zahira Auladina Solihah Zahra, Syahida Az