Attoriolong
Vol 19, No 2 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah

Budaya Arak-arakan dalam Masyarakat Indonesia pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Periode 2014-2019.

Sawitri, Sawitri (Unknown)
Pujiyana, Pujiyana (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2021

Abstract

Budaya sebuah tradisi yang dilakukan secara terus menerus. Arak-arakan dalam pemilu selalu dilakukan sebagai sebuah pertanda adanya pesta demokrasi dalam suatu negara. Masyarakat Indonesia sudah beranggapan bahwa pesta demokrasi harus ramai, meriah. Arak-arakan yang dilakukan dapat membuat kegaduhan bahkan terkadang kerusuhan. Sebuah budaya sehingga akan terus dilakukan apabila aturan dalam kampanye tidak diperbaharui. Masyarakat yang cerdas akan berfikir untuk dapat mengikuti pesta demokrasi secara lebih santun tidak mendekat kerusuhan dan berdampak yang tidak baik. Pesta dengan di lakukan di jalan  dapat mengganggu transportasi, terkadang masyarakat yang di dekat jalan juga takut dengan arak-arakan yang biasanya ratusan bahkan ribuan orang. Orasi dapat juga dilakukan di tempat tertutup  dengan perwakilan–  perwakilan dari setiap partai. Budaya memang akan terus ada dan berjalan apabila masyarakat tetap menganut dan menjalankan. Pemilu pada pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 budaya arak-arakan tetap dijalankan. Budaya arak – arakan yang di Jawa lebih banyak karena partai besar dari pengusung calon presiden dan wakil presiden ada di wilayah Jawa dan di luar Jawa arak-arakan hanya sedikit karena tidak ada partai besar di wilayah luar Jawa sebagai partai pengusungnya.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

Attoriolong

Publisher

Subject

Education

Description

Jurnal Attoriolong diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNM. Jurnal Attoriolong memuat tulisan yang terkait dengan Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan. dipublikasikan dua kali dalam setahun, pada bulan Januari dan ...