cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Attoriolong
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Attoriolong diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNM. Jurnal Attoriolong memuat tulisan yang terkait dengan Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan. dipublikasikan dua kali dalam setahun, pada bulan Januari dan Agustus
Arjuna Subject : -
Articles 144 Documents
REVITALISASI FUNGSI LONTARA SEBAGAI SUMBER SEJARAH DAN BUDAYA UVRI, Darmawati
Attoriolong Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Warisan sejarah dan budaya masyarakat Bugis-Makassar seperti lontara?, hingga kini tetap dianggap bagian dari identitas etnis di Sulsel hingga kini. Meskipun demikian, harus diakui  bahwa popularitas lontara? sebagai penghubung zaman pra sejarah ke zaman sejarah, sekarang tak ubahnya hanya pelengkap kebanggaan apologik sang pemilik. Artinya, ia hanya diketahui sebatas nama, tanpa pengenalan lebih jauh atas  isi dan manfaatnya. Bersama keperihatinan tidak tersosialisasinya Aksara Lontara kepada generasi muda, upaya ke arah pengenalan seharusnya menjadi tanggung jawab kultural kita. Hal ini dapat dimulai dengan gerakan budaya berdimensi historis dalam wujud pengenalan dan upaya sosialisasi. Makalah ini bermaksud memperkenalkan sekaligus mengajak pembaca untuk memikirkan betapa pentingnya upaya revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam naskah Lontara? Attoriolong.
NILAI DEMOKRASI DALAM KEPEMIMPINAN TRADISIONAL MASYARAKAT BUGIS Busye, Bustan
Attoriolong Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai-nilai demokrasi dalam kebudayaan Bugis dapat ditelusuri dari sumber-sumber naskah tertulis berupa lontara dari pemikiran para cendikiawan. Salah satu azas demokrasi dalam hukum dasar penyelenggaraan pemerintahan pada kerajaan di daerah Bugis,  rusa? taro Datu, ten rusa? taro ade?, rusa? taro ade?, ten rusa taro anang, rusa? anang ten rusa? taro tomaega. Maksudnya keputusan Datu/Raja dapat dibatalkan oleh ade? (dewan) tetapi keputusan ade? tak dapat dibatalkan oleh Raja/Datu. Keputusan ade? dapat dibatalkan oleh tokoh-tokoh masyarakat, tetapi kemauan tokoh-tokoh masyarakat dapat dibatalkan oleh rakyat, tetapi kemauan rakyat tidak dapat dibatalkan oleh tokoh-tokoh masyarakat. Jadi keputusan paling tinggi ada pada rakyat.
POLITIK INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN bahri, Bahri
Attoriolong Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya, perkembangan situasi politik dan kenegaraan Indonesia pada awal kemerdekaan sangat dipengaruhi oleh pembentukan KNIP serta dikeluarkannya Maklumat Politik 3 November 1945 oleh wakil Presiden Moh. Hatta. Isi maklumat tersebut menekankan pentingnya kemunculan partai-partai politik di Indonesia. Partai politik harus muncul sebelum pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat yang dilangsungkan pada Januari 1946.
POLITIK INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN baco, Bahri
Attoriolong Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya, perkembangan situasi politik dan kenegaraan Indonesia pada awal kemerdekaan sangat dipengaruhi oleh pembentukan KNIP serta dikeluarkannya Maklumat Politik 3 November 1945 oleh wakil Presiden Moh. Hatta. Isi maklumat tersebut menekankan pentingnya kemunculan partai-partai politik di Indonesia. Partai politik harus muncul sebelum pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat yang dilangsungkan pada Januari 1946.
GEJOLAK POLITIK PASCAPROKLAMASI KEMERDEKAAN DI SELAYAR umar, ahmadin
Attoriolong Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bermaksud mengajak pembaca menemukenali gejala politik yang muncul pascaproklamasi di Selayar. Peristiwa politik ini menguatkan realita bahwa proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, memang bukanlah puncak ataupun akhir dari seluruh perjuangan bangsa Indonesia. Sebaliknya, beberapa peristiwa (gejolak) politik dalam kurun ini tak ubahnya sebuah episode tersendiri dalam perjuangan. Situasi yang belum terlalu kondusif pascaproklamasi kemerdekaan di Selayar adalah salah satu bukti sekaligus faktor pemicu para tokoh yang berhaluan nasionalis membentuk Komite Penyelenggaraan Kemerdekaan (KPK) yang ditetapkan dalam rapat yang berlangsung 28 Agustus 1945. Tidak lama kemudian, awal September 1945 KPK mengadakan rapat di Benteng untuk membahas peristiwa Cina Hoa Kiau yang terjadi  Agustus 1945. Untuk menyelenggarakan pemerintahan di Selayar, maka Komite Penyelenggaraan Kemerdekaan (KPK) segera menyempurnakan tugas revolusi sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan.
BIMA MASA REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA madjid, H.saleh
Attoriolong Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjelang proklamasi kemerdekaan pemuda-pemuda Bima semakin meningkatkan kegiatannya untuk mendapat dukungan massal. Sementara pemimpin-pemimpin Jepang sudah mulai diliputi oleh perasaan ragu-ragu mendengar kabar perang melawan Sekutu yang semakin mendesak Jepang untuk menyerah. Berita akan penyerahan Jepang pada akhirnya tersiar dari mulut kemulut. Dengan susah payah penguasa Jepang berusaha menutupi hal itu sementara pesawat-pesawat giat menyebarkan pamflet mengenai penyerahan Jepang. Siasat ini dimaksudkan supaya pemuda-pemuda tidak mempergunakan kesempatan tersebut untuk mengadakan perlawanan terhadap penguasa Jepang. Pada waktu diterima berita proklamasi kemerdekaan sampai Sultan Muhammad Salahuddin menyatakan bahwa daerah kesultanan Bima masuk dalam wilayah  Negara  republik Indonesia tanggal 31 Oktober 1945.  Mendengar hal tersebut para pemuda progresif melakukan kontak dengan pemimpin mereka guna mendesak Sultan Bima supaya segera menentukan sikapnya dan mengumumkan kepada rakyat akan kemerdekaan di daerah ini.
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan di Desa Pambusuang, 2002-2017 Reksawan, M. Diant; Ahmadin, Ahmadin; Ridha, M. Rasyid
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.001 KB)

Abstract

Karya ini berupaya menjelaskan perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Pambusuang sejak tahun 2002 hingga 2017 setelah modernisasi atau era modern. Puncak modernisasi baru terjadi di awal tahun 2000-an lebih tepatnya tahun 2002 dimana hal ini diperkuat dari adanya kegiatan melaut terakhir dengan perahu sandeq suatu kelompok nelayan di tahun tersebut. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah kehidupan sosial ekonomi masayarakat nelayan di Desa Pambusuang yang lebih baik setelah modernisasi perahu, serta dampak sosial lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan interkasi sosial. Penelitian ini adalah menggunakan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan mengumpulkan arsip terkait data-data kehidupan social ekonomi masyarakat nelayan Desa Pambusuang dari buku-buku maupun karya tulis ilmiah yang terkait permasalahan. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah.
Dou Donggo Menggugat: Sebuah Gejolak Sosial di Bima Era Orde Baru Aksa, Aksa
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.941 KB)

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang gejolak sosial yang terjadi di daerah Bima pada masa Orde Baru. Gejolak sosial dalam bentuk gerakan protes massa berawal dari sikap dan kebijakan Letkol (Purn) Soeharmadji selama menjadi kepala Pemerintahan daerah tingkat II Bima. Sebagai perpanjangan tangan rezim Orde Baru, Letkol (Purn) Soeharmadji menjalankan politik hegemoni dan dominasi dengan cara intimidasi. Gejolak sosial ditandai dengan bersatunya elit-elit lokal dalam membangkitkan kesadaran massa. Para tokoh dari Donggo mulai menggerakan massa ‘menggugat’ rezim Soeharmadji yang cenderung represif dan diskriminatif di daerah Bima. Gerakan sosial dalam bentuk gerakan protes masyarakat memuncak pada tanggal 22 Juni 1972 muncul dari masyarakat kalangan bawah. Tampilnya masyarakat Donggo menggugat rezim Soeharmadji mengundang simpati dan antipati dari media massa, baik media lokal maupun media nasional. Aksi massa justru dituding oleh pemerintah sebagai tindakan makar. Tulisan ini bertujuan menjelaskan tentang gejolak sosial yang terjadi Bima sejak bersatunya elit-elit lokal dalam merancang strategi gerakan, dan menggelar aksi massa serta sorotan dari berbagai media baik lokal dan nasional. Metode yang digunakan yaitu metode penulisan sejarah (heuristik, kritik sumber (verifikasi), interpretasi dan historiografi). Metode penulisan berguna untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif demi mencapai kesimpulan yang utuh.
Takalar Pada Masa Pemerintahan Burhanuddin Baharuddin, 2012-2017 Rahmawati, St.; Najamuddin, Najamuddin; Bahri, Bahri
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kondisi Kabupaten Takalar sebelum pemerintahan Burhanuddin Baharuddin, strategi kebijakan yang menjadi prioritatas pada masa Burhanuddin Baharuddin, serta hasil yang dicapai pada masa pemerintahan Burhanuddin Baharuddin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan; Heuristik (pengumpulan data), kritik sumber, interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemerintahan Burhanuddin Bahruddin, Kabupaten Takalar dari aspek pembangunan infrastruktur dan pendidikan masih relatif kurang dilihat dari produktifitas pembangunan lainnya. Selama lima tahun pemerintahannya Burhanuddin Bahruddin berhasil menjadikan Kabupaten Takalar menjadi Kabupaten yang lebih maju. Perkembangan Kabupaten Takalar dapat dilihat dari meningkatkan pembangunan daerah khususnya infrastruktur jalan, pembuatan jalan beton persawahan, pembuatan saluran irigasi pembangunan sarana dan prasarana umum lainnya seperti: Pembangunan Tribun, pembangunan taman, dan penambahan fasilitas umum dilapangan H. Makkatang Dg.Sibali. dibidang pendidikan (biaya pendidikan gratis dan bantuan biaya  penyelesaian studi bagi mahasiswa) , dibidang ekonomi (pertanian),  dan dibidang kesehatan (biaya kesehatan gratis dibuatnya Kartu Jaminan Kesehatan Daerah).
Usaha Tambang Pasir Batu di Desa Lonjoboko Kabupaten Gowa, 2006-2018 Aswan, Aswan; Najamuddin, Najamuddin; Bahri, Bahri
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang , dinamika perkembangan, dan dampak usaha tambang pasir batu di Desa Lonjoboko Kabupaten Gowa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang berdirinya usaha tambang pasir batu adalah lokasinya yang strategis karena dekat dengan Sungai Je’neberang sebagai tempat untuk menambang, besarnya permintaan akan material untuk pembangunan serta letak desa lonjoboko yang juga strategis sebagai sentra produksi tambang. Dalam menjalankan usaha tambang pasir batu di Desa Lonjoboko mengalami beberapa dinamika baik dari segi permodalan, kegiatan produksi, serta beberapa pengeluaran untuk keperluan usaha sebagai penunjang berjalannya usaha tersebut.  Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa munculnya usaha-usaha tambang pasir batu di Desa Lonjoboko Kabupaten Gowa telah mengakibatkan berbagai dampak diantaranya adalah dampak terhadap lingkungan seperti pencemaran tanah, pencemaran udara, debu yang berterbangan, kebisingan dan kerusakan jalan. Dampak sosial dengan adanya masala-masalah sosial seperti jalur lintasan penambangan yang harus melintasi tanah milik sendiri, rusaknya jalan sebagai sarana transportasi umum dan sengketa lahan. Selanjutnya dampak ekonomi, yakni dengan terserapnya beberapa tenaga kerja oleh usaha tambang tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif kesejarahan. Penelitian ini dilakukan melalui studi lapangan dan kajian pustaka dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang mempunyai tahapan kerja, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi

Page 1 of 15 | Total Record : 144