Attoriolong
Vol 19, No 2 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah

Tradisi Ma’nene di Desa Tonga’riu Kecamatan Sesean Suloara, Toraja Utara: dari Aluk Tudolo ke Aluk Kristen, 1990-2017.

Bakkarrang, Masytha (Unknown)
Patahuddin, Patahuddin (Unknown)
Najamuddin, Najamuddin (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2021

Abstract

Tradisi Ma’nene di Desa Tonga’riu Kecamatan Sesean Suloara, Toraja Utara: Dari Aluk Todolo ke Aluk Kristen (1990-2017), Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar, (Dibimbing oleh Patahuddin dan Najamuddin). Penelitian dan penulisan ini bertujuan untuk  mengetahui tata cara pelaksanaan tradisi ma’nene berdasarkan Aluk Todolo dan Aluk Kristen di Desa Tonga’riu Kec. Sesean Sulora, Toraja Utara serta dampak pada masyarakat di Desa Tonga’riu Kec. Sesean Suloara, Toraja Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yakni: Heuristik (pengumpulan data dan sumber), kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan kritik ekstern, interpretasi atau penafsiran dan historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ma’nene berdasarkan Aluk Todolo di sebut dengan man’ta’da artinya memohon berkat kepada nenek moyang agar dilimpahkan berkat dan dijauhkan dari malapetaka yang diawali dengan mengganti pakaian jenazah yang dipimpin oleh To’minaa. Hari selanjutnya seluruh hewan yang dikurbankan di kumpulkan untuk dipersembahkan kepada para leluhur nenek moyang. Dan diakhiri dengan mengundang arwah nenek moyang dengan cara pembacaan doa-doa dengan 80 kata-kata bahasa Toraja kuno yang dilakukan oleh Tomina. Setelah itu, arwah nenek moyang sudah dianggap datang memakan persembahan yang telah disediakan didalam tubuh Tominaa yang dengan kata lain Tominaa yang memakan persembahan itu. Adapun Tata cara pelaksanaan ma’nene berdasarkan Aluk Kristen disebut dengan ma’putu atau membungkus kembali yang diawali dengan beribadah di gereja yang dipimpin oleh pendeta.  Ritual ma’nene berdasarkan Aluk Kristen merupakan adat yang harus dilakukan pada waktu yang telah disepakati keluarga. Hewan yang dikurbankan sebagian dipersembahkan kepada nenek moyang dan sebagian dikomsumsi bagi mereka yang hadir diacara tersebut. Kegiatan ini diakhiri dengan acara ucapan syukur yang disebut massemba. Makna Ma'nene bagi Aluk Todolo dan masyarakat yang beragama Kristen memiliki kesamaan yaitu tanda kasih sayang terhadap kerabat yang meninggal. Pengaruh Ma'nene terhadap Kristen itu sesungguhnya tidak terlalu mencolok bagi masyarakat yang menganut agama Kristen, namun bagi orang Aluk Todolo itu sangat berpengaruh karena banyaknya perubahan yang terjadi dari segi tatacaranya dan aturan-aturan yang berlaku menurut Aluk Todolo.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

Attoriolong

Publisher

Subject

Education

Description

Jurnal Attoriolong diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNM. Jurnal Attoriolong memuat tulisan yang terkait dengan Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan. dipublikasikan dua kali dalam setahun, pada bulan Januari dan ...