Perspektif manusia yang menganggap dirinya sebagai penguasa alam semesta dapat menimbulkan terjadinya disharmoni manusia dengan lingkungan. Sebab, melalui perspektif ini manusia tidak memandang dirinya sebagai bagian dari alam melainkan hanya sebagai pemanfaat sumber daya alam, sehingga mendorong lahirnya sikap atau tindakan yang eksploitatif dan tidak mempedulikan keseimbangan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan bentuk-bentuk disharmoni manusia dengan lingkungan hidup dalam novel O karya Eka Kurniawan. Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan ekokritik. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel O karya Eka Kurniawan. Data penelitian terdiri dari bentuk-bentuk disharmoni manusia dengan lingkungan dalam novel O karya Eka Kurniawan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumen atau studi pustaka terhadap karya sastra yang berupa novel. Analisis data dilakukan secara interaktif, yaitu meliputi proses: reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian membuktikan bahwa novel O karya Eka Kurniawan merepresentasikan lima bentuk disharmoni manusia dengan lingkungan yang meliputi: (1) eksploitasi binatang; (2) eksploitasi hutan; (3) pemukiman padat penduduk; (4) penyalahgunaan fungsi lahan; dan (5) polutan. Bentuk eksploitasi binatang paling banyak dikisahkan oleh Eka Kurniawan dalam novel berjudul O tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk disharmoni manusia dengan lingkungan yang tergambar dalam novel O karya Eka Kurniawan ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pemahaman, kesadaran, dan kepedulian manusia terhadap lingkungan.
Copyrights © 2021