Kelapa sawit merupakan komoditas pertanian yang menjadi tulang punggung Indonesia. Berbagai wilayah di Sumatera menjadi sentra perkebunan kelapa sawit. Hadirnya perkebunan kelapa sawit di tengah masyarakat dapat memberikan berbagai keuntungan bagi masyarakat. Masyarakat tergabung dalam komunitas masyarakat pekebun kelapa sawit yang sebagian besar disatukan dalam sebuah koperasi. Koperasi berperan sebagai penggerak kegiatan ekonomi masyarakat. Pada masa pandemi seperti ini, perekonomian masyarakat harus dijaga agar tetap bergerak. Kebutuhan sarana hidup bersih dan sehat di masa pandemi ini meningkat drastis, masyarakat dapat memanfaatkan peluang ini dengan memproduksi salah satu kebutuhan penunjang hidup bersih dan sehat yaitu sabun cuci tangan. Sabun cuci tangan menjadi kebutuhan yang krusial di masa pandemi dalam rangka menjaga masyarakat hidup bersih dan sehat. Teknologi sederhana pembuatan sabun cuci tangan cair dikenalkan di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Bahan dasar yang digunakan adalah teksapon yang kemudian menjadi biang sabun yang dapat diperbanyak dengan mudah oleh masyarakat. Bahan-bahan lainnya dapat dijumpai dengan mudah oleh masyarakat seperti air suling sebagai bahan baku perbanyakan, gliserin sebagai bahan pelembut, EDTA sebagai pengikat logam serta pewarna dan pewangi. Masyarakat sangat antusias dengan teknologi sederhana pembuatan sabun cuci tangan cair karena dirasa memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta kepraktisan dalam produksinya. Kata kunci: Covid-19, cuci tangan, Bungo, sabun cair, UMKM
Copyrights © 2021