Pemanfaatan sumber daya udang mantis (Harpiosquilla raphidea) di perairan Tanjung Jabung Barat dan sekitarnya sudah berlangsung cukup lama dan dilakukan sangat intensif. Dalam kaitan kelestariannya, dibutuhkan opsi pengelolaan agar sumber daya ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji status stok dan kemungkinan opsi pengelolaan udang mantis di perairan Tanjung Jabung Barat dan sekitarnya. Penelitian dilakukan pada periode survei tahaun 2015-2019 dengan metode survey dan diperkaya dengan sintesis hasil-hasil penelitian di perairan Tanjung Jabung Barat. Hasil analisis menunjukkan bahwa alat tangkap udang mantis yang utama adalah jaring insang hanyut dan mini trawl dengan struktur udang berkisar antara 14-30 mm dengan perbadingan kelamin seimbang antara jantan dan betina, sementara pola pertumbuhannya bersifat allometrik negatif. Ukuran udang mantis yang tertangkap pada umumnya belum memijah. Laju pertumbuhan (K) udang mantis sebagai 1,53nm/tahun dengan panjang total maksimum (Loo) 34,1 cm. Laju kematian total (Z) dan laju kematian alamiah (M) masing-masing 11,27/tahun dan 2,16/tahun. Laju kematian karena penangkapan (F) sebagai 9,11/tahun dan laju pengusahaan (E) sekitar 0,81/tahun, sementara analisis usaha menunjukkan pendapatan bersih alat tangkap udang mantis adalah Rp 125.193.000/tahun untuk alat tangkap jaring insang hanyut dan Rp 260.316.000/tahun untuk alat tangkap mini trawl Status stok udang mantis sudah berada pada penangkapan berlebih (overfishing). Untuk menjamin kelestariannya, maka perlu dirumuskan opsi-opsi pengelolaan meliputi penutupan daerah/musim penangkapan pada bulan Mei, penetapan ukuran udang mantis terkecil yang boleh ditangkap yaitu pada ukuran panjang total 22,0 cm dan melakukan pengurangan upaya penangkapan sekitar 62 % dari kondisi tahun 2019. Keseluruhan opsi kebijakan ini harus ditunjang dengan peningkatan pemantauan, pengawasan dan penegakan hukum.The exploitation level of mantis shrimp (Harpiosquilla raphidea) resources in West Tanjung Jabung and surrounding waters is very intensive and has been going on for a long time. Management options are needed to preserve and sustain the mantis shrimp resources. The aim of this study was to identify the stock status and management of mantis shrimp in West Tanjung Jabung and surrounding waters. The research was conducted from 2015 to 2019 using survey methods and supplemented by the synthesis of investigation results from West Tanjung Jabung waters. Results showed that the mainly fishing gear of mantis shrimp in West Tanjung Jabung and surrounding waters was gillnet monofilament and mini trawl,meanwhile the shrimp’s size structure ranged between 14,0-30 cm, the sex ratio was balanced between male and female and the growth pattern was negative allometric. Most of the mantis shrimp were caught in immature condition. The growth rate (K) was 1.53/year with maximum carapace length (L∞) of 34.1 cm (in total length0. Total mortality (Z) and natural mortality (M) werewere 11.27/year and 2.16/year respectively. The fishing mortality (F) was at 9.11/year and exploitation level (E) was around 0.81/year, while the financial analyses shows net income was Rp125,.193,.000.-IDR/year for gillnet monofilament gear and.260,316,000.IDR/year for mini trawl gear. Hence the mantis shrimp stock in West Tanjung Jabung and surrounding waters is in overfishing condition. Managements options proposed in order to keep sustainability of the resources are applied closed season in May, legal size catch limitation at 22,0 cm (in total length) and reducing of catch effort to 62%  in 2019. All of these policy options must be supported by conducting continues monitoring, supervision and law enforcement activities.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021