Latar Belakang; Masalah kesehatan global yang masih cukup tinggi pada remaja putri yaitu Anemia. Beberapa faktor penyebab anemia adalah usia menarche, obesitas, serta kurangnya asupan zat besi. Remaja putri yang memiliki berat badan lebih mengalami anemia karena penimbunan lemak di dalam jaringan adipose yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kadar hepsidin sehingga mengganggu absorbsi besi di dalam tubuh. Tujuan; Menganalisis hubungan berat badan dengan kejadian anemia pada remaja putri di Kabupaten Boyolali. Metode; Observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh remaja putri SMA di Boyolali. Sampel sebanyak 90 remaja putri dengan menggunakan teknik Multi Stage Sampling. Pengumpulan data berat badan diukur dengan antopometri dan pengukuran kadar hemoglobin menggunakan metode cyanmethemoglobin. Data di analisis menggunakan uji statistik chi square. Hasil; Sebanyak 51,1% remaja putri mengalami anemia dengan obesitas. Obesitas ditemukan pada 87,8% remaja putri dengan berat badan lebih. Remaja putri dengan berat badan lebih berisiko untuk mengalami anemia sebanyak 6,273 kali (p = 0,013). Kesimpulan; Berat badan berhubungan positif dengan kejadian anemia. Remaja putri diharapkan dapat mengontrol berat badan dan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi. Penyediaan suplementasi zat besi dimasukkan ke dalam program UKS.
Copyrights © 2020