Povinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di tahun 2018 memiliki prevalensi stunting sebesar 42.6% dan Kabupaten Kupang merupakan salah satu kabupaten lokus yang dikenal sebagai wilayah dengan kejadian stunting yang cukup tinggi yaitu 41.4%.Variabel independent dalam penelitian ini adalah asupan gizi, riwayat penyakit infeksi dan riwayat ASI eksklusif sedangkan variabel dependent adalah kejadian stunting. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan sampel penelitian adalah keluarga yang memiliki balita sebanyak 292 anak balita (146 kasus dan 146 kontrol). Penelitian ini menggunakan metode case control dengan pendekatan retrospektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar anak balita (66.1%) memperoleh ASI Eksklusif dengan baik pada usia kurang dari enam (6) bulan atau mempunyai riwayat ASI Eksklusif namun 58.1% dari mereka mempunyai riwayat pernah menderita penyakit infeksi dan memiliki asupan gizi yang rendah sebanyak 63.9%. Berdasarkan hasil analisis penelitian diketahui bahwa ada hubungan yang nyata antara riwayat ASI Eksklusif (p = 0,036), riwayat penyakit infeksi (p = 0,000) dan asupan gizi (p = 0,000) dengan kejadian stunting. Nilai odds ratio juga menunjukkan bahwa ketiga (3) variabel bebas (riwayat ASI Eksklusif : 1.69; riwayat penyakit infeksi : 3.74%; dan asupan gizi : 2.56%) menjadi faktor risiko terjadinya kejadian stunting.
Copyrights © 2021