Ekowisata Mangrove Desa Dabong merupakan objek wisata baru di Kabupaten Kubu Raya yang memiliki berbagai posensi wisata alam seperti hamparan hutan mangrove yang luas dan hasil laut yang melimpah. Ekowisata Mangrove Desa Dabong dikelola kelompok sadar wisata yang mana saat ini masih dalam tahap pembangunan dan masih diperlukan pengembangan untuk menjaga kelestarian hutan mangrove dengan adanya ekowisata. Permasalahan yang terjadi seperti infrastruktur yang kurang memadai, jarak tempuh yang cukup jauh dengan jalan yang rusak, kurang dikenalnya keberadaan kawasan, serta pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasikan karakteristik potensi objek dan daya tarik ekowisata mangrove. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus dan variabel yang digunakan terdiri dari 3 aspek yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekowisata Mangrove Desa Dabong memiliki beragam atraksi wisata yang dapat dilakukan seperti menyusuri hutan, susur sungai, melihat flora dan fauna khas pesisir Kubu Raya. Namun lokasi Ekowisata Mangrove Desa Dabong berada jauh dari pusat kota sedangkan sarana dan prasarana sudah tersedia dengan kondisi yang kurang baik setelah adanya pandemi COVID-19 karena tidak adanya pengunjung dan perawatan terhadap ekowisata Mangrove Desa Dabong. Kata Kunci: ekowisata mangrove; Kabupaten Kubu Raya; objek daya tarik wisata
Copyrights © 2021