JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020

PENGGUNAAN METERIAL KAYU BENGKIRAI SEBAGAI BAHAN PEMBUTAN BETON RINGAN

Setiawan, M. Imam (Unknown)
Sutandar, Erwin (Unknown)
Supriyadi, Asep (Unknown)



Article Info

Publish Date
24 Jun 2020

Abstract

Bahan agregat kasar ringan yang digunakan merupakan limbah kayu bengkirai dari pengrajin kusen pintu dan jendela. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan agregat Kayu Bengkirai terhadap berat volume, kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas beton, serta mendapatkan variasi optimal dari variasi jumlah agregat Kayu Bengkirai. Perhitungan campuran beton mengunakan metode SNI  7656-2012 dengan kuat tekan rencana 22,5 MPa. Variasi campuran  agregat Kayu Bengkirai yaitu sebesar  90%, 100% dan 110% dari banyaknya agregat kasar yang digunakan, serta dibuat beton normal sebagai pembanding. Benda uji yang dibuat berbentuk slinder dengan  diameter 15  cm dan tinggi 30 cm.  Dari penelitian,  didapat hasil  berat volume beton ringan dengan agregat Kayu Bengkirai  berkisar antara 1737-1788 kg/m3 lebih ringan dari beton normal yaitu 2361 kg/m3. Nilai kuat tekan rata-rata beton ringan dengan agregat Kayu Bengkirai berkisar 11,04-12,55 MPa lebih kecil dari beton normal yaitu 24,91 MPa. Nilai modulus elastisitas beton ringan dengan agregat Kayu Bengkirai berkisar 9912,63-12682,19 MPa lebih kecil dari beton normal yaitu 34919,25 MPa.  Dari penelitian ini dapat disimpulkan beton agregat Kayu Bengkirai masih tergolong kedalam beton ringan dan agregat  Kayu Bengkirai tidak direkomendasikan sebagai pengganti agregat kasar pada pembuatan beton ringan, jika tidak ada perbaikan/peningkatan daya ikat  antara agregat Kayu Bengkirai dengan semen.Kata kunci: beton ringan, agregat Kayu Bengkirai, berat volume, kuat tekan , modulus elastisitas

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

JMHMS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung ...