Penelitian ini pada prinsipnya bertujuan untuk mendeskripsikan dan meninventarisir bentuk-bentuk idiom yang sering digunakan oleh masyarakat penutur dialek Melayu Bungo Area dan menjelaskan makna dari penggunaan idiom tersebut. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode simak libat cakap dengan teknik catat sebagai sebuah teknik untuk transkripsi ulang data yang diperoleh. Metode dan teknik yang dilakukan dalam analisis data adalah teknik referensial, yaitu suatu teknik analisis yang menggunakan analisis referensial dalam melihat makna idiom yang digunakan. Selanjutnya, dalam penyajian hasil analisis data, penulis menggunakan metode informal sebagai sebuah metode yang tidak menggunakan simbol. Dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa data lingual idiom yang sering digunakan oleh masyarakat penutur Melayu Bungo Jambi, khususnya yang berada di bungo area. Beberapa di antara idiom yang digunakan tersebut tidak menunjukkan bentuk idiom yang tidak identik, yaitu apabila digabungkan di antara dua leksem maka akan menimbulkan makna tunggal, seperti ‘besak celano’, ‘berat ati’, ceredik buruk’dan ‘ambik muko’. Selain itu, beberapa idiom lainnya juga menunjukkkan klasifikasi atau kategori kata yang tidak sama.Kata Kunci. Dialek Melayu Bungo, Idiom, Leksem
Copyrights © 2016