Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, peneltian ini bertujuan unuk mengkaji perkembangan kearifan lokal tenun ikat di desa Nggorea, kecamatan Nangapanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perkembangan dalam kearifan lokal tenun ikat diantaranya proses pembuatan tenun ikat, dahulu bahan dasar pembuatan tenun ikat adalah kapas yang dipilin kemudian dipintal menjadi benang, namun, sekarang sudah beralih menggunakan benang jadi atau benang pabrik. Untuk pewarnaan/pencelupan tenun ikat pada masa dahulu menggunakan pewarnaan alami dengan memanfaatkan ketersediaan alam, namun, sekarang telah menggunakan pewarnaan buatan/babrik (neptol). Untuk ragam hias /motif tenun ikatnya dahulu motif bernuansa perpaduan flora dan fauna. Sekarang lebih fokus pada ragam hias yang bermotif kembang/ bunga-bunga. Selain ragam hias, fungsi tenun ikatpun demikian, dahulu tenun ikat hanya berfungsi sebagai kain bawahan untuk kaum wanita,pakaian upacara adat tetapi dengan perkembangan teknologi dan kebudayaan fungsi tenun ikat kian berkembang fungsinya seperti pakaian motif etnik, pakaian formal, sandal sepatu Rok dan lain-lain sesuai kebutuhan. Tenun ikat semakin terkenal baik nasional maupun internasional sehingga berdampak pada meningatnya ekonomi masyarakat desa Nggorea secara universal.
Copyrights © 2021