Manajemen berbasis kinerja dalam pendidikan membutuhkan proses pelayanan public yang bermutu dan memuaskan. Maka sebagai aparatur penyelenggara Negara terutama instansi teknis terkait yang memiliki kewenangan dalam menangani institusi pendidikan termasuk guru dituntut agar mampu bekerja secara professional berdasarkan prosedur terstandar atau SOP (standar operating procedure) dengan mengedepankan mutu pelayanan prima dan kepuasan konsumen. Sebab selama ini salah satu elemen penting yang menunjukan kelemahan tatakelola pendidikan adalah buruknya kinerja pelayanan public mengakibatkan mutu hasil lulusan sangat rendah dan tidak kompetitive.Kinerja lembaga pendidikan itu produktif atau tidak juga sangat tergantung pula pada aspek perilaku sikap, motivasi, perhatian dan budaya kerja baik sebagai individu maupun tim di dalam lingkup organisasi. Hal ini berarti bahwa factor perilaku amat mempengaruhi tinggi-rendahnya capaian kinerja bagi setiap lembaga pendidikan
Copyrights © 2019