Masyarakat Indonesia di setiap daerah memiliki kekayaan pengetahuan lokal yang biasa disebut dengan kearifan lokal. Kearifan lokal sebagai salah satu alat perekat suatu bangsa saat ini sangat diperlukan. Akan tetapi, beberapa kearifan lokal di daerah satu persatu mulai memudar. Hal ini dikarenakan arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin deras kehadirannya membuat kearifan lokal menjadi terlupakan. Penelitian ini penting dilakukan di tengah krisis persatuan bangsa dan krisis nilai ketuhanan setiap individu. Sebab, melalui kearifan lokal di setiap daerah dapat mengeratkan kembali persatuan antar warga dan dapat menumbuhkan jiwa-jiwa Pancasilais kembali. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis makna tradisi temanten kucing masyarakat desa Palem Tulungagung. Menganalisis objektivisme Max Scheler terhadap nilai-nilai tradisi temanten kucing masyarakat desa Palem Tulungagung.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021