Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca
Vol. 1 No. 1 (2000): June 2000

MINIMALISASI KONSENTRASI PENYEBARAN ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DENGAN METODE MODIFIKASI CUACA

Sutopo Purwo Nugroho (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Nov -0001

Abstract

Forest and land fire that happen at the long time in 1997 have caused smog disaster in huge area. High concentration of smog caused low visibility and influence of the people activity. One of technology alternative has been applied was weather modification to overcome that disaster. Weather modification activity has been conducted in order to rain making and wash out process with according weather condition on that time. The material has been used CaO, Ca(OH)2, NaCl, and CaCl2 were dispersed by the aircraft. The whole result of the weather modification indicated by increased of visibility on the surface. Those increase caused by the pressure of area that has been seeding become low. Nevertheless, existence very high concentration of smog and distribution in huge area has caused the different not significant.Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi selama tahun 1997 telah menyebabkan terjadinya bencana asap yang tersebar secara luas. Adanya konsentrasi asap yang demikian pekat dan luas telah menyebabkan jarak pandang menjadi sangat pendek sehingga mengganggu aktivitas penduduk. Untuk itulah maka diterapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi bencana tersebut. Kegiatan dilakukan dengan menerapkan teknologi hujan buatan dan proses pembersihan asap secara simultan dan disesuaikan dengan kondisi cuaca yang saat itu terjadi. Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah CaO, Ca(OH)2, NaCl, dan CaCl2 yang ditaburkan dari pesawat terbang pada lapisan asap. Hasil kegiatan modifikasi secara keseluruhan menunjukkan adanya perubahan jarak pandang di permukaan. Kenaikan ini sebagai akibat terjadinya tekanan udara lokal pada daerah yang ditaburi bahan. Namun adanya akumulasi asap yang pekat dan tersebar luas menyebabkan massa asap kembali mengisi ruang tersebut sehingga kenaikan jarak pandang yang terjadi tidak berubah secara ekstrim.

Copyrights © 2000