Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan dunia pengarang dalam tiga cerpen karya Okky Madasari yang dimuat dalam kumpulan cerpen Yang Bertahan dan Binasa Perlahan. Penelitian ini merupakan penelitian sosiologi sastra dengan menerapkan teori Strukturalisme Genetik. Metode analisis data yang digunakan adalah metode dialektik. Adapun tiga cerpen yang dianalisis memuat tema intoleransi, yaitu cerpen (1) “Dua Lelaki”, (2) “Patung Dewa”, dan (3) “Saat Ribuan Manusia Berbaris di kotaku”. Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut. Unsur ekstrinsik yang dijabarkan pada ketiga cerpen berupa latar sosial karya dan latar belakang sosial pengarang, yaitu adanya keterkaitan pengarang beserta latar belakang sejarah pada ketiga cerpen. Cerpen “Dua Lelaki” ditulis pada kurun tahun 2010 sampai 2013, menggambarkan konflik Ambon pada tahun 1999; cerpen “Patung Dewa” ditulis pada tahun 2013 merupakan gambaran peristiwa di Surakarta pada tahun 2011; dan cerpen “Saat Ribuan Manusia Berbaris di Kotaku” merupakan gambaran aksi 411 di Jakarta pada tahun 2016. Padangan dunia pengarang yang menjadi dasar terciptanya cerpen yang bertemakan intoleransi ini adalah pandangan humanisme, eksistensialisme dan religiositas. Ketiga pandangan itu adalah keyakinan pengarang terhadap kapasitas manusia sebagai makhluk yang memiliki derajat yang tinggi sebagai individu yang bebas dan merdeka.
Copyrights © 2021