Kearifan lokal (local wisdom) merupakan sebuah budaya atau gagasan yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional dalam masyarakat. Barapan kebo merupakan warisan secara turun temurun, dari nenek moyang tanah Sumbawa dan biasanya diadakan oleh seseorang yang berhajat menyelenggarakannya berdasarkan kaul maupun berdasarkan keinginan beberapa orang. Barapan kebo memiliki beberapa filosofi didalamnya yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran yaitu 1. religius (barapan kebo menjadi penyatu semua komponen masyarakat dan memperkuat silaturrahmi antar masyarakat) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran seperti kegiatan berdoa sesuai kepercayaaan sebelum memulai pembelajaran, 2. disiplin (bagi pelaku barapan kebo, mereka hendaknya disiplin dalam merawat dan menjaga kerbau-kerbaunya) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran seperti menjaga ketertiban, dan patuh pada aturan dan ketentuan yang ada selama proses pembelajaran, 3. kerja keras (dalam barapan kebo, peserta dituntut untuk melatih dan mempersiapkan kerbaunya sebaik mungkin dan didalam perlombaan, kerbau dituntut mengenai saka dalam waktu yang cepat dan tepat) yang terintegrasi dalam sikap sungguh-sungguh dalam belajar, 4. cinta damai (nilai ini menjadi karakter dalam barapan kebo, sejauh ini sangat jarang bahkan hampir tidak pernah ada perkelahian dalam permainan barapan kebo) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran pada sikap, perkatan ataupun tindakan yang dilakukan siswa menyebabkan orang lain merasa senang akan kehadirannya, 5. tanggung jawab (dalam permainan barapan kebo, pelaku bertanggung jawab atas kerbaunya masing-masing) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran, siswa melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik, 6. kreatif (sebelum permainan, peserta mempersiapkan kerbau secantik dan sekreatif mungkin dengan memberikan pernak-pernik hiasan) yang dalam pembelajaran terintegrasi pada proses berfikir atau menemukan hal-hal baru, 7. toleransi (dalam barapan kebo mempertemukan berbagai elemen masyarakat dan saling menghargai meskipun terdapat berbagai perbedaan) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran dimana seluruh siswa saling menghargai berbagai perbedaan yang ada, 8.persaingan dan penghargaan (adanya persaingan untuk mendapatkan juara antar masyarakat atau pelaku permainan barapan kebo) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran dimana siswa bersaing untuk menjadi yang terbaik, 9. percaya diri (setiap pelaku barapan kebo dituntut untuk memiliki rasa percaya diri yang tinggi) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran dimana siswa merasa percaya diri dalam bertanya, menyampaikan pendapatnya ataupun dalam kegiatan presentasi di kelas, 10. nilai ekonomis (dalam barapan kebo, setiap kerbau yang memiliki kecepatan tinggi atau sering mendapat juara akan cenderung lebih mahal dibandingkan kerbau biasa pada umumnya). Pada mata pelajaran Produk Kreatif & Kewirausahaan khususnya pada materi Prototype sangat lekat dengan nilai ekonomis. Beberapa nilai tersebut sangat penting untuk diintegrasikan ke dalam sebuah model pembelajaran sesuai dengan kriteria pendidikan budaya dan karakter bangsa saat ini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021