Struktur lapisan tanah dasar pada ruas jalan Bts.Kab.Gresik – Bts.Kota Lamongan (Km.Sby.39+650 – 41+000) berupa tanah kohesif lempung kelanauan sampai kedalaman 10 meter dengan potensi mengembang tinggi dan daya dukung tanah dasar rendah. Perkuatan tanah dasar dengan metode water cement grouting diharapkan dapat memperkuat formasi lapisan tanah dan menjadikan lapisan tanah lebih padat sehingga mampu mendukung beban dengan maksimal dan penurunan (settlement) dapat diminimalkan. Untuk mengetahui pengaruh effektifitas penggunaan water cement grouting pada badan jalan, ditinjau dari penyebaran dan besar penurunan akibat beban kendaraan dilakukan analisis permodelan pada aplikasi Plaxis. Analisis penurunan disimulasikan dengan variasi panjang sebaran grouting 0,5 m, 2,5 m, 5,5 m dan variasi komposisi campuran parameter tanah asli dengan material water cement grouting yaitu 10% dan 20% material grout. Hasil analisis menunjukkan nilai penurunan tanah pada jalan eksisting sebelum dilakukan perkuatan adalah sebesar 2,892 cm. Pada permodelan dengan variasi panjang sebaran grouting menunjukkan bahwa semakin panjang sebaran grouting maka penurunan yang terjadi semakin kecil. Pada panjang sebaran grouting 0,5 meter rata-rata penurunan semakin mengecil sebanyak 38% dari penurunan tanah asli, pada panjang sebaran grouting 2,5 meter rata-rata penurunan tanah mengecil 46% dan pada panjang sebaran 5,5 meter rata-rata penurunan mengecil 72% sedangkan pada permodelan dengan variasi komposisi campuran grouting dengan tanah asli menunjukkan bahwa penurunan tanah memiliki nilai yang hampir sama walaupun panjang sebaran bervariasi, namun cenderung meningkat jika komposisi campuran grouting semakin banyak. Secara keseluruhan variasi diatas, penurunan tanah dengan perkuatan water cement grouting cenderung mengecil jika dibandingkan dengan penurunan tanah pada kondisi eksisting sehingga perkuatan tanah dengan water cement grouting ditinjau efektif dalam mereduksi penurunan tanah.
Copyrights © 2022