Media Farmasi
Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi

Pengaruh Pemberian Alpha Lipoic Acid Terhadap Perubahan Histopatologi Tikus Putih Yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak

Hijrawati Ayu Wardani (Unknown)
Jumasni Adnan (Unknown)



Article Info

Publish Date
24 Oct 2021

Abstract

Liver is one of the most vital organs that functions as a center for metabolism. One of the diseases that disrupt liver function with a high prevalence is NAFLD (Non Alcoholic Fatty Liver Disease). NAFLD is characterized by increased intracellular triglyceride accumulation. Increased lipid peroxidation can lead to Non Alcoholic Steato Hepatitis (NASH) and cirrhosis which induces proinflammatory cytokines. Alpha lipoic acid (ALA) is an antioxidant that has been widely used in treating metabolic syndrome. Based on several previous studies. ALA may be useful for the treatment of NAFLD by targeting various pathways in the development of NAFLD. The study divided animals into five groups as standard feed; high fat diet (HFD); HFD and ALA 100 mg/kg BW i.p .; HFD and ALA 100 mg/kg BW i.p also repaired - fed; HFD and repaired – fed. Based on the results of the study, it can be concluded that ALA as an antioxidant can improve liver cell histopathology in NAFLD rat induced high fat diet.Keywords : non alcoholic fatty liver disease, NAFLD, alpha lipoic acid, high fat dietHati adalah salah satu organ paling vital yang berfungsi sebagai pusat metabolisme. Salah satu penyakit yang mengganggu fungsi hati dengan prevalensi tinggi adalah PHNA (Perlemakan Hati Non Alkohol). PHNA ditandai dengan peningkatan akumulasi trigliserida intraseluler. Peroksidasi lipid yang meningkat dapat menuju Non Alcoholic Steato Hepatitis (NASH). Alpha lipoic acid (ALA) merupakan antioksidan yang telah banyak digunakan dalam mengobati sindroma metabolik. Berdasarkan beberapa studi sebelumnya. ALA mungkin berguna untuk pengobatan PHNA dengan menargetkan berbagai jalur dalam perkembangan PHNA. Penelitian ini dilakukan dengan membagi hewan uji menjadi lima kelompok dengan kontrol negatif dengan pemberian pakan standar; kontrol positif dengan pemberian high fat diet (HFD); kelompok perlakuan pertama dengan pemberian HFD dan ALA 100 mg/kg BB i.p.; kelompok perlakuan kedua dengan pemberian HFD dan ALA 100 mg/kg BB i.p juga dilakukan repair – fed; kelompok perlakuan ketiga dengan pemberian HFD dan kemudian dilakukan repair – fed. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ALA sebagai antioksidan dapat memperbaiki histopatologi sel hati terhadap NAFLD pada tikus yang diberi diet high fat diet (HFD).Kata kunci : perlemakan hati non alkohol, PHNA, NAFLD, αlpha lipoic acid, diet tinggi lemak

Copyrights © 2021