Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FORMULASI PASTA GIGI DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DENGAN Natrii carboxymethylellulosum SEBAGAI PENGENTAL Adnan, Jumasni; Karim, Abd; Asri, Kasmawati
Media Farmasi XXX Vol 15, No 2 (2019): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.879 KB) | DOI: 10.32382/mf.v15i2.1127

Abstract

Binahong leaves offer a lot of benefits, including being used as an anti-inflammatory, antibacterial, and analgesic, which are very useful for maintaining oral health. The purpose of this study was to formulate and evaluate the physical stability of toothpaste preparations from the ethanol extract of Binahong Leaf (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) with Natrii Carboxymethylellulosum as a thickener. Binahong Leaf Extract toothpaste formulation was made through the addition of Natrii Carboxymethylellulosum of 2.5%, 3.5%, and 4.5% concentrations. The toothpaste was evaluated based on organoleptic, pH, homogeneity, and formation of high foam. The results showed a homogeneous toothpaste with a light green color, distinctive aroma of extracts and mint, sweet taste, a pH of around 6, and a foam height of 11 cm. From the evaluation results, toothpaste with Natrii Carboxymethylellulosum of 2.5% concentration has a better physical quality compared to other formulas.Keywords: Binahong Leaves, Natrii Carboxymethylellulosum, ToothpasteDaun binahong memiliki banyak manfaat seperti antiinflamasi, antibakteri, dan analgesik yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasi dan mengevaluasi stabilitas fisik sediaan pasta gigi dari ekstrak etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (ten.) Steenis) dengan Natrii Carboxymethylellulosum  sebagai pengental. Formulasi pasta gigi Ekstrak Daun Binahong dibuat dengan penambahan Natrii Carboxymethylellulosum sebesar 2,5%, 3,5%, dan 4,5%. Pasta gigi dievaluasi organoleptik, pH, homogenitas dan pembentukan tinggi busa. Hasil evaluasi menunjukkan persiapan pasta gigi homogen dengan warna hijau muda, aroma khas ekstrak dan mint, serta rasa manis, pH berkisar 6, dan pembentukan tinggi busa sebesar 11 cm. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan pasta gigi dengan konsentrasi Natrii Carboxymethylellulosum 2,5% memilki kualitas mutu fisik yang lebih baik dibandingkan formula lain.Kata kunci: Daun Binahong, Natrii Carboxymethylellulosum, Pasta Gigi
Penanggulangan Masalah Kesehatan dalam Kondisi Pasca Longsor di Desa Samaenre, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros Jumasni Adnan; Veronica Margareth Dampung
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.406 KB) | DOI: 10.29303/indra.v1i1.7

Abstract

Abstract: Landslides that hit Indonesian territory caused various problems. Every landslide disaster will cause problems such as economic paralysis, environmental damage and also cause various diseases. Geographically, Samaenre village, Mallawa District, Maros Regency, South Sulawesi with high rainfall and an average temperature 32°C with rainy season approximately 8 months. Landslides often occur in Indonesia, especially in areas with steep slopes. Landslides and stagnant water also still have the potential to occur due to heavy rains. Samaenre area has the potential for landslides and waterlogging. The purpose of this activity is to increase public knowledge about the potential for landslides, problems that can arise after landslides and how to deal with post-landslide health problems. The community service activities were attended by 24 people and the counseling material could be delivered by all of the service teams so as to increase community knowledge about tackling health problems in post-landslide conditions.Keywords: Landslides, Samaenre village, health problems..
Pengaruh Pemberian Alpha Lipoic Acid Terhadap Perubahan Histopatologi Tikus Putih Yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak Hijrawati Ayu Wardani; Jumasni Adnan
Media Farmasi XXX Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i2.2340

Abstract

Liver is one of the most vital organs that functions as a center for metabolism. One of the diseases that disrupt liver function with a high prevalence is NAFLD (Non Alcoholic Fatty Liver Disease). NAFLD is characterized by increased intracellular triglyceride accumulation. Increased lipid peroxidation can lead to Non Alcoholic Steato Hepatitis (NASH) and cirrhosis which induces proinflammatory cytokines. Alpha lipoic acid (ALA) is an antioxidant that has been widely used in treating metabolic syndrome. Based on several previous studies. ALA may be useful for the treatment of NAFLD by targeting various pathways in the development of NAFLD. The study divided animals into five groups as standard feed; high fat diet (HFD); HFD and ALA 100 mg/kg BW i.p .; HFD and ALA 100 mg/kg BW i.p also repaired - fed; HFD and repaired – fed. Based on the results of the study, it can be concluded that ALA as an antioxidant can improve liver cell histopathology in NAFLD rat induced high fat diet.Keywords : non alcoholic fatty liver disease, NAFLD, alpha lipoic acid, high fat dietHati adalah salah satu organ paling vital yang berfungsi sebagai pusat metabolisme. Salah satu penyakit yang mengganggu fungsi hati dengan prevalensi tinggi adalah PHNA (Perlemakan Hati Non Alkohol). PHNA ditandai dengan peningkatan akumulasi trigliserida intraseluler. Peroksidasi lipid yang meningkat dapat menuju Non Alcoholic Steato Hepatitis (NASH). Alpha lipoic acid (ALA) merupakan antioksidan yang telah banyak digunakan dalam mengobati sindroma metabolik. Berdasarkan beberapa studi sebelumnya. ALA mungkin berguna untuk pengobatan PHNA dengan menargetkan berbagai jalur dalam perkembangan PHNA. Penelitian ini dilakukan dengan membagi hewan uji menjadi lima kelompok dengan kontrol negatif dengan pemberian pakan standar; kontrol positif dengan pemberian high fat diet (HFD); kelompok perlakuan pertama dengan pemberian HFD dan ALA 100 mg/kg BB i.p.; kelompok perlakuan kedua dengan pemberian HFD dan ALA 100 mg/kg BB i.p juga dilakukan repair – fed; kelompok perlakuan ketiga dengan pemberian HFD dan kemudian dilakukan repair – fed. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ALA sebagai antioksidan dapat memperbaiki histopatologi sel hati terhadap NAFLD pada tikus yang diberi diet high fat diet (HFD).Kata kunci : perlemakan hati non alkohol, PHNA, NAFLD, αlpha lipoic acid, diet tinggi lemak
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) TERENKAPSULASI MALTODEXTRIN TERHADAP PEROKSIDASI LIPID HATI DAN GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ISONIAZID-RIFAMPISIN Jumasni Adnan; Yulia Yusrini Djabir; Mufidah Mufidah; Sartini Sartini
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 1 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.899 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i1.5695

Abstract

Isoniazid dan rifampisin merupakan obat lini pertama antituberkulosis, namun kombinasi dari keduanya dapat meningkatkan resiko toksisitas pada hati dan ginjal. Kelopak bunga Rosella memiliki kandungan senyawa antioksidan yang dapat bersifat sitoprotektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek protektif ekstrak air bunga rosella terenkapsulasi maltodextrin terhadap peroksidasi lipid organ hati dan ginjal tikus jantan yang diinduksi isoniazid-rifampisin dosis toksik melalui pemeriksaan kadar malondialdehid (MDA). Sebanyak 25 ekor tikus wistar jantan dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok I merupakan kontrol sehat, kelompok II diberi penginduksi isoniazid-rifampisin dosis toksik (50 mg/kg dan 100 mg/kg), kelompok III diberi isoniazid-rifampisin dan ekstrak rosella 62.5 mg/kgBB, kelompok IV diberi isoniazid-rifampisin dan ekstrak rosella 125 mg/kgBB, dan kelompok V diberi isoniaid-rifampisin dan ekstrak rosella 250 mg/kgBB. Tikus diberi ekstrak Rosella secara peroral 4 jam sebelum induksi isoniazid-rifampisin. Setelah 35 hari perlakuan, tikus dieutanasia dan dilakukan pemeriksaan MDA organ hati dan ginjal menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pemberian isoniazid-rifampisin dosis toksik selama 35 hari mampu meningkatkan MDA hati dan MDA ginjal lebih dari 3x lipat MDA hati tikus kontrol (p<0.01). Sedangkan, pemberian perlakuan ekstrak Rosella dosis 62.5 mg/kgBB, 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB mampu mempertahankan kadar MDA hati dan ginjal tikus setara dengan kontrol sehat. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak rosella terenkapsulasi maltodextrin mampu mencegah peningkatan aktivitas peroksidasi lipid hati dan ginjal tikus yang diinduksi isoniazid-rifampisin pada dosis 62.5 mg/kgBB, 125 mg/kgBB, dan 250 mg/kgBB.
Quality of Live Improvement Antituberculosis Consumer Jumasni Adnan
International Journal of Management, Entrepreneurship, Social Science and Humanities Vol. 2 No. 1 (2019): June 2019
Publisher : Research Synergy Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.805 KB) | DOI: 10.31098/ijmesh.v2i1.10

Abstract

Antituberculosis is the most liver damage causes. Rifampicin and Isoniazide, in combination, are toxic compounds. Isoniazide and rifampicin metabolits causes lipid peroxidation. The hepatoprotective effect of rosella calyx water extract on liver damage induced with Isoniazide-rifampicin evaluated by examination of malondialdehid levels in the liver organ. 25 male wistar rats divided into 5 groups, ie group I (INH-rifampicin + rosella water extract 250 mg/kgBW), group II (INH-rifampicin + rosella water extract 125 mg/kgBW), group III (INH-rifampicin + rosella water extract 62.5 mg/kgBW),  group IV (healthy control) and group V (Isoniazide-rifampicin). MDA liver levels were analyzed after 35 days of treatments. The test results of each group are, group I has mean MDA levels 0.023912 + 0.011 mg/ml, group II 0.023526 + 0.009 mg/ml, group III 0.027168 + 0.007 mg/ml group IV 0.03437 + 0.009 mg/ml and group V 0.236846 + 0.118 mg/ml. The kruskal-wallis test showed significantly value 0.008 (p <0.05) and Post hoc Mann U whitney test showed that group V was significantly different to group I, II, III, and IV (p = 0.008) respectively, roselle extract can be used as a hepatoprotector antioxidant to improve the tuberculosis drug consumer quality of life through improved health by lowering lipid peroxidation that causes liver damage.
FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya (L.)) Jumasni Adnan
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.358 KB)

Abstract

Daun Pepaya (Carica papaya L) merupakan tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat namun penggunaannya masih secara tradisional sehingga perlu dibuat menjadi sediaan yang lebih praktis yaitu tablet.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula tablet tablet ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L) yang memenuhi persyaratan mutu fisik tablet.Daun pepaya (Carica papaya L) dimaserasi menggunakan etanol 70% sebagai penyaring dan didapatkan ekstrak kental.Ekstrak kental daun pepaya dibuat menjadi tiga formula menggunakan Metode Granulasi Basah.Digunakan Natrium Carboxy Methyl Cellulose (Na.CMC) sebagai bahan pengikat dengan masing-masing kosentrasi 2%, 4%, dan 6%. Tablet ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L) yang dibuat selanjutnya pengujian Mutu Fisik Tablet antara lain Keseragaman Bobot, Kekerasan, Kerapuhan, dan Waktu Hancur. Hasil yang telah diperoleh maka ketiga formula tersebut hanya dapat memenuhi persyaratan pada uji kekerasan, sedangkan pada pengujian yang lainnya tidak.
Utilization of Native Chicken Egg Shells as Abrasive Ingredients in Toothpaste A Asmawati S; Jumasni Adnan; Hery Wajarwanto
Jurnal Kesehatan Gigi Vol 10, No 1: Juni 2023
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkg.v10i1.9323

Abstract

Native chicken eggs  are one of the eggs that are often consumed by the community. Grafting native chicken eggs  has a lot of mineral content that is good for dental health, namely calcium.  In toothpaste calcium has properties as an abrasive which can reduce plaque formation on teeth. The purpose of this study was to determine the abrasive effect of toothpaste preparations from native chicken egg shells and to determine the stability of toothpaste preparations with active ingredients from native chicken egg shells. The research method carried out is laboratory experimental on the formulation of toothpaste preparations from native chicken egg shells. Toothpaste preparations are made with a variant of the concentration of native chicken egg shell waste powder of 30%, 35%, 40% then an evaluation of the quality of the preparation before and after storage is carried out to determine the stability of a preparation.  Based on the results of this study obtained, toothpaste preparations with a concentration of egg shell powder of 35% are effective in reducing plaque on artificial teeth. Based on the evaluation requirements of SNI No. 12-3524-1995 including organoleptic tests, pH, dispersality, foam formation and homogeneity obtained all formulas are qualified.
Formulasi Sediaan Lip Cream Dengan Pewarna Alami Dari Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Adnan, Jumasni; Saad, Andi Asmawati; Sinta
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 2: volume 1 Issue 2
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i1.614

Abstract

Lip cream merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir sehingga dapat meningkatkan nilai estetika dalam tata rias wajah. Syarat lip cream yang baik yaitu dapat melapisi bibir dengan baik, memberikan warna yang lebih merata serta tahan di bibir dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam sediaan lip cream dan untuk melakukan evaluasi mutu sediaan lip cream dengan menggunakan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alami. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium. Hasil uji evaluasi mutu sediaan lip cream menunjukkan bahwa sediaan F3 dengan konsentrasi 15% ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) menghasilkan pengolesan yang baik serta memiliki warna yang menarik dengan aroma rose dengan pH 5,0 sehingga banyak yang disukai oleh konsumen, sehingga dapat disimpulkan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) tidak dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam formulasi sediaan lip cream karena tidak stabil dalam penyimpanan formula sediaan mengalami perubahan warna dari hari pertama hingga hari ketujuh pada masa penyimpanan.