Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBERDAYAAN SISWA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI EDUKASI PENTINGNYA TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 3 KOTA MAKASSAR Nurisyah Nurisyah; Asyhari Asyikin; Hijrawati Ayu Wardani
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kefarmasian
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.822 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v1i2.1905

Abstract

Anemia pada remaja putri dapat mengakibatkan pertumbuhan terhambat, tubuh pada masa pertumbuhan mudah terinfeksi, kebugaran tubuh berkurang, semangat belajar/prestasi menurun. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan beberapa siswa SMP Negeri 3 Kota Makassar, diketahui bahwa mereka pada umumnya merasakan sakit kepala dan lesu saat mensturasi yang menunjukkan adanya gejala anemia, untuk mengatasi masalah yang dihadapi mitra, maka perlu dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SMP Negeri 3 Kota Makassar. Luaran yang diharapkan untuk dapat dinikmati langsung oleh siswa adalah : (1) Meningkatnya pengetahuan siswa tentang Pentingnya Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri, dan (2) Pencanangan Sabtu sehat dengan mengkonsumsi TTD secara bersama. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan 2 tahap, yaitu tahap 1 penyuluhan tentang “Pentingnya TTD pada Remaja Putri”, dan tahap 2 adalah melakukan program minum TTD secara bersama yang dilakukan setiap hari sabtu. Adanya pandemi Covid-19 sehingga kegiatan minum TTD dilakukan dengan membagikan masing-masing 10 biji TTD kepada 50 siswa, selanjutnya pemantauan minum TTD dilakukan secara online menggunakan aplikasi zoom cloud meeting. Proses minum TTD dilakukan  setiap hari sabtu pukul 17.00 WITA selama 4 minggu berturut-turut, proses minum TTD bersama dilakukan dengan cara siswa menunjukkan minum TTD dengan mengaktifkan video masing-masing. Pelaksanaan minum TTD bersama dipantau oleh guru BP dan petugas kesehatan dari Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar. Hasil evaluasi keberhasilan penyuluhan menunjukkan bahwa nilai pre test rata-rata siswa yang mengikuti kegiatan penyuluhan adalah sebesar 3,78 (skala 10) dan nilai post test sebesar 8,46 (skala 10). Dengan demikian edukasi yang diberikan melalu penyuluhan meningkatkan tingkat pengetahuan siswa tentang pentingnya TTD  pada Remaja Putri.Kata kunci : anemia, penyuluhan, pemantauan pengunaan tablet TTD
Pengaruh Pemberian Alpha Lipoic Acid Terhadap Perubahan Histopatologi Tikus Putih Yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak Hijrawati Ayu Wardani; Jumasni Adnan
Media Farmasi XXX Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i2.2340

Abstract

Liver is one of the most vital organs that functions as a center for metabolism. One of the diseases that disrupt liver function with a high prevalence is NAFLD (Non Alcoholic Fatty Liver Disease). NAFLD is characterized by increased intracellular triglyceride accumulation. Increased lipid peroxidation can lead to Non Alcoholic Steato Hepatitis (NASH) and cirrhosis which induces proinflammatory cytokines. Alpha lipoic acid (ALA) is an antioxidant that has been widely used in treating metabolic syndrome. Based on several previous studies. ALA may be useful for the treatment of NAFLD by targeting various pathways in the development of NAFLD. The study divided animals into five groups as standard feed; high fat diet (HFD); HFD and ALA 100 mg/kg BW i.p .; HFD and ALA 100 mg/kg BW i.p also repaired - fed; HFD and repaired – fed. Based on the results of the study, it can be concluded that ALA as an antioxidant can improve liver cell histopathology in NAFLD rat induced high fat diet.Keywords : non alcoholic fatty liver disease, NAFLD, alpha lipoic acid, high fat dietHati adalah salah satu organ paling vital yang berfungsi sebagai pusat metabolisme. Salah satu penyakit yang mengganggu fungsi hati dengan prevalensi tinggi adalah PHNA (Perlemakan Hati Non Alkohol). PHNA ditandai dengan peningkatan akumulasi trigliserida intraseluler. Peroksidasi lipid yang meningkat dapat menuju Non Alcoholic Steato Hepatitis (NASH). Alpha lipoic acid (ALA) merupakan antioksidan yang telah banyak digunakan dalam mengobati sindroma metabolik. Berdasarkan beberapa studi sebelumnya. ALA mungkin berguna untuk pengobatan PHNA dengan menargetkan berbagai jalur dalam perkembangan PHNA. Penelitian ini dilakukan dengan membagi hewan uji menjadi lima kelompok dengan kontrol negatif dengan pemberian pakan standar; kontrol positif dengan pemberian high fat diet (HFD); kelompok perlakuan pertama dengan pemberian HFD dan ALA 100 mg/kg BB i.p.; kelompok perlakuan kedua dengan pemberian HFD dan ALA 100 mg/kg BB i.p juga dilakukan repair – fed; kelompok perlakuan ketiga dengan pemberian HFD dan kemudian dilakukan repair – fed. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ALA sebagai antioksidan dapat memperbaiki histopatologi sel hati terhadap NAFLD pada tikus yang diberi diet high fat diet (HFD).Kata kunci : perlemakan hati non alkohol, PHNA, NAFLD, αlpha lipoic acid, diet tinggi lemak
FAKTOR – FAKTOR RISIKO TERHADAP KEJADIAN DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN SIROSIS HEPATIK Hijrawati Ayu Wardani; Hendra Stevani; Syachriani Syachriani
Media Farmasi XXX Vol 16, No 1 (2020): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.596 KB) | DOI: 10.32382/mf.v16i1.1483

Abstract

Drug-Related Problems (DRPs) are undesirable events and circumstances that affect the health outcomes of patients. These issues are mainly attributed to risk factors for hepatic cirrhosis. This study determines the risk factors for dominant hepatic cirrhosis against the incidence of DRPs and their influence in “X” hospital at Makassar. The research design was observational analytic with a cross-sectional study model using a medical record sample between January and June 2016. This study used 53 people as research samples that met the inclusion and exclusion criteria. The results showed that the number of DRPs were 91 in 43 patients (81.13%). The most risk factor for the occurrence of DRPs was a concomitant disease (52.67%). Additionally, spontaneous bacterial peritonitis, variceal bleeding, and cardiovascular diseases are the dominant risk factors. However, they do not have a significant influence on the incidence of DRPs in hepatic cirrhosis patients.Keywords: risk factors, drug-related problems (DRPs), hepatic cirrhosisDrug Related Problems (DRPs) merupakan suatu kejadian atau keadaan yang tidak diinginkan namun dialami oleh pasien, di mana hal ini mempengaruhi outcome kesehatan. Faktor – faktor risiko pada penyakit sirosis hepatik dapat  menjadi sebab terjadinya DRPs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyakit sirosis hepatik yang dominan terhadap kejadian DRPs dan pengaruh faktor – faktor risiko penyakit sirosis hepatik terhadap kejadian DRPs dan di Rumah Sakit “X” Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan model studi analitik cross – sectional yang dilaksanakan di Rumah Sakit “X” Makassar dengan menggunakan rekam medik sampel selama periode Januari – Juni 2016. Penelitian ini menggunakan 53 orang sebagai sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah DRPs yang terjadi pada sampel penelitian sebanyak 91 kasus yang dialami oleh 43 pasien (81,13%), di mana faktor risiko kejadian DRPs yang terbanyak adalah penyakit penyerta (52,67%). Spontaneous bacterial peritonitis, variceal bleeding dan penyakit kardiovaskular merupakan faktor – faktor risiko yang dominan, namun faktor – faktor risiko tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kejadian DRPs pada pasien sirosis hepatik di Rumah Sakit “X” Makassar  periode Januari – Juni 2016.Kata kunci : faktor risiko, drug related problems (DRPs), sirosis hepatik