Konflik yang terjadi di Lampung Selatan, dalam sejarahnya telah terjadi sejak tahun 1982 dan masih belanjut hingga tahun 2012, yang terjadi antara warga Desa Agom, Kecamatan Kalianda dengan warga Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, 14 orang yang tewas, puluhan orang luka-luka, dan terjadi pembakaran terhadap rumah-rumah warga Desa Balinuraga dan Sidoreno sebanyak 166 rumah 27 unit rumah mengalami rusak berat, sebelas unit sepeda motor dibakar, dan dua gedung sekolah juga ikut dibakar massa. Selain itu satu unit mobil Isuzu Panther milik Dit Shabara Polda Lampung, satu unit mobil Honda CRV, dan Strada juga ikut dirusak massa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji akar serta eskalasi konflik yang terjadi di Lampung Selatan, dan memanjemen konflik yang terajdi guna mencapai perdamaian yang positif, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan melihat fenomena sosial masyarakat yang terjadi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi literatur untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Hasil dari penelitian ini yaitu konflik yang terjadi antara Etnik Bali (Balinuraga) dan Etnik Lampung (Agom) pada tanggal 27 sampai dengan 29 Oktober 2012 disebabkan oleh satu akar penyebab utama yaitu perilaku Etnik Bali (Balinuraga) dalam hidup bermasyarakat yang dianggap menyinggung perasaan dan tidak sesuai dengan adat istiadat etnik masyarakat lokal (Etnik Lampung).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022