Ayam potong sebagai bahan pangan lauk sangat digemari dan dibutuhkan oleh masyarakat secara umum. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik ibu Novi Tarani dari kecamatan Karangploso kabupaten Malang, merupakan usaha dagang ayam potong yang sudah beroperasi selama tujuh tahun. Usaha ayam potong ini terus berjalan sampai dengan saat ini. Ayam potong dalam satu hari mampu dijual sebanyak 50 kg. Proses pelayanan kepada setiap pembeli untuk ayam yang di potong-potong memerlukan waktu kurang lebih 7 menit, hal ini terjadi karena setiap 4 kg ayam selalu melakukan proses pengasahan pisau. Persoalan terjadi pada proses pelayanan kepada pelanggan terkadang agak lama karena sering melakukan pengasahan pisau sehingga memerlukan waktu cukup lama. Tujuan pengabdian kepada masyarakat tidak lain untuk memecahkan persoalan UMKM ini agar usaha ibu Novi Tarani dapat terus berkembang dan tidak ditinggalkan oleh pelanggannya hanya karena lamanya dalam pelayanan. Dengan membuatkan mesin semi otomatis rotary bermata gerinda yang dioperasikan dengan dynamo listrik membuat pisau lebih tajam dan tidak sering melakukan pengasahan. Metode pelaksanaannya adalah: (1) melakukan kerjasama sebagai mitra; berdiskusi, dan mencari solusi bersama; (2) mendesain mesin pengasah pisau; (3) membuatkan; (4) melakukan uji coba dengan mitra pengabdian; (5) melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan mesin pengasah pisau rotary bermata gerinda. Hasil yang diperoleh bahwa dengan melakukan pengasahan pisau sebagai alat utama dalam berdagang ayam potong mampu memanfaatkan proses pelayanan menjadi rata-rata 4 menit, sehingga terjadi efisiensi waktu sebesar 57%, jumlah ayam yang dijual per hari naik menjadi 57kg atau 87,7%, dan keuntungan naik menjadi Rp. 12.060.000 per bulan atau setara dengan 80,8%. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021