Seni sebagai estetika emosional telah mampu menunjukan eksistensinya dalam kontek ruang dan waktu. Estetika emosional dimaksudkan sebagai pendidikan emosi bagi setiap manusia. Melalui seni manusia dapat merasakan, merefleksikan kehidupan melalui estetika yang ditawarkan oleh setiap bentuk repetoar karya seni. estetika dapat diartikan sebagai nilai keindahan seni yang mampu membuat penikmat seni berada pada posisi penyadaran diri atas segala soalan hidup. nilai estetis sebagai bentuk drama menolak pernikahan dini tersebut dalam lakon Belas Me Maling terdapat tiga unsur, 1) unsur kesatuan (unity) yang memuat tentang, naskah lakon, tema, tokoh, pesan/amanat, setting/panggung, dan musik. 2) unsur Keutuhan (complexity) memuat tentang Naskah Belas Me Maling yang menawarkan konsep semi realis dengan bentuk seni simbolik, dan 3) unsur kesungguhan (infinity) memuat tentang naskah Belas Me Maling yang dinamis dengan struktur  adegannya yang ketiganya menunjukan bentuk penolakan terhadap pernikahan dini. Metode yang digunakan dalam menganalisis nilai estetika adalah metode Monroe Beardsley dengan konsep kesatuan, keutuhan, dan kesungguhan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020