Desa Banyumulek merupakan wilayah dengan mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian sebagai pengrajin gerabah. Masyarakat Banyumulek mengalami kesulitan pemasaran hasil kerajinan gerabah semenjak pandemi Covid-19. Produk-produk gerabah banyak tidak laku dan batal dieskpor karena kesulitan biaya/modal. Para pengusaha rerata beralih profesi untuk menutup biaya produksi gerabah yang tidak berproses selama pandemi. Kondisi usaha dan kesiapan warga Banyumulek menghadapi pandemi sangat rendah. Toko-toko konvensional sepi dan hanya beberapa kunjungan dalam satu pekannya. Solusi Pasar Digital (Digital Marketing/Market Place) sebagai formula alternatif dalam mengatasi kerisis penjualan hasil kerajinan gerabah. Model pasar digital yang dibentuk berdasarkan skala jangkuan pemasaran. Beberapa vendor menjadi lokasi operasional pasar digital yang dicanangkan oleh pemuda Banyumulek. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yakni deskriptif kualitatif dengan memokuskan perhatian pada fenomena sosial – ekonomi masyarakat. Pengumpulan data dilakaukan dengan observasi, sosalisasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) jenis-jenis potensi wirausaha Desa, (2) perancangan sistem pasar digital desa, dan (3) aktualisasi kegiatan pasar digital mamsyarakat desa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021