Falia telah lama dianut oleh masyarakat etnik Muna diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi sebagai pedoman dalam melestarikan lingkungan hidup. Ungkapan tradisi lisan seolah terlupakan oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk menemukan makna ungkapan Falia sebagai pembentuk kepribadian anak pada masyarakat Etnis Muna dan untuk mendeskripsikan nilai ungkapan Falia sebagai pembentuk kepribadian anak pada masyarakat Etnis Muna. Penentuan informan dalam penelitian ini di lakukan dengan menetapkan informan kunci yang berfungsi sebagai pembuka jalan bagi peneliti untuk memperoleh data. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Pengamatan , Wawancara Mendalam, dan Dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna ungkapan Falia sebagai pembentuk kepribadian anak pada masyarakat etnis Muna di golongkan menjadi 4 yaitu: 1. kata-kata tabu sesama orang tua, 2. kata –kata tabu (Falia) Kepada anak perempuan, 3. kata-kata tabu (Falia) kepada anak laki-laki, dan 4. kata tabu kepada anak secara umum. Nilai – nilai kearifan lokal yang terkandung dalam kata-kata tabu membawa makna positif bagi perkembangan kepribadian karakter anak bangsa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022