Kebijakan pemerintah yang tidak memasukan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib pada jenjang sekolah dasar menyebabkan siswa SD di pedesaan termasuk siswa SD di Desa Sambi Kecamatan Reok Barat NTT tidak mendapatkan ruang untuk mempelajari Bahasa Inggris. Keadaan ini menimbulkan dampak lanjutan yaitu siswa SD di desa Sambi mengalami kesulitan mempelajari bahasa Inggris saat berada di jenjang SMP. Selain itu, beberapa siswa SD yang dipercayakan mengikuti perlombaan tingkat kabupaten mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal bahasa Inggris yang pada dasarnya tidak mereka pelajari di sekolah. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk menanamkan dan memperkenalkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Inggris kepada siswa SD Kelas 4-6 di desa Sambi dan mendorong terbentuknya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat tempat masyarakat Desa Sambi mendapatkan pengetahuan Bahasa Inggris melalui pendidikan non formal berkelanjutan. Kegiatan kursus dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, tanyajawab, simulasi, dialog practice, penggunaan permainan, bercerita, dan diskusi kelompok. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu 1) siswa memiliki pengetahuan dasar dan kemampuan berbicara Bahasa Inggris sederhana. Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan sederhana bahasa Inggris, siswa SD di desa Sambi memiliki kesiapan memasuki jenjang SMP. Selain itu, mereka bisa mengerjakan soal-soal Bahasa Inggris ketika mengikuti perlombaan di tingkat Kabupaten meskipun tidak diajarkan di sekolah formal, 2) Terbentuknya wadah Pusat Kegiatan belajar Masyrakat tempat siswa SD mempelajari Bahasa Inggris secara berkelanjutan dan terstruktur. Kegiatan ini mendapat dukungan dari masyarakat desa Sambi yang diwujudkan dengan kerelaan masyarakat membentuk dan menyediakan tempat PKBM serta keterlibatan dalam kegiatan pembelajaran
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020