Aspek-aspek budaya dalam agama potensial melahirkan kekerasan yang bertifat langsung dan struktural ketika mereka mengalami ideologisasi sehingga dianggap sebagai agama itu sendiri ketimbang bentuk eksoterisme agama. Pemahaman semacam inilah yang kerapkali mengarah kepada suatu model keberagaman eksklusif, milltan, dan radikal yang rentan bagi tumbuhnya kecenderungan terhadap kekerasan. Di antara doktrin Islam yang sering dijadikan dalih untuk melakukan kekerasan adalah konsep jihad dan amar ma’ruf nahi munkar. Banyak pihak yang memahami jihad sebagi perang suci dengan menggunakan kekuatan bersenjata. Memahami doktrin jihad sekadar sebagai "perang suci’’ dalam artian fisik tentu sangat tidak memadai karena makna sejatinya lebih dari pengertian tersebut Pemaknaan semacam ini mengandung arti suatu tindakan putus asa orang-orang irasional dan fanatik yang ingin memaksakan pandangan hidup mereka pada orang lain. Kalaupun jihad dipahami secara sempit dalam arti mengangkat senjata, maka hal itu oleh Al-Quran dibatasi secara ketat pada saat-saat tertentu khususnya dalam rangka mempertahankan diri. Makna jihad sejatinya adalah "upaya” "mengejar" keadilan dan kebenaran tanpa harus menggunakan kekerasan Kata Kunci: Pesantren, Kekerasan atas nama agama, Masyarakat
Copyrights © 2021