Abstrak:Dengan gaya bahasa refelektif, memberontak dan âkiriâ, artikel ini berusaha menunjukkan relasi konsisten-koherensial antara kedewasaan beragama yang mengejawantah dalam kedewasaan berbudaya yang akhirnya akan mengantarkan pada penjaminan kedewasaan berbangsa.  Berislam, yang mencerminkan kedewasaan adalah keberagamaan yang berusaha menyadari bahwa praksis keagamaan bukan merupakan hakikat agama, sehingga âberislamâlebih merupakan tindakan manusia Muslim yang sadar budaya, sehingga untuk berislam tidak mesti mengidentifikasi diri sebagai Arab Murni, tetapi secara arif berusaha menyerap nilai lokalitas. Artinya, dewasa beragama, bermakna berusaha meletakkan yang universal pada tataran yang universal dan yang profan sebagai profan, memutlakkan yang mutlak dan merelatifkan yang relatif.Kata kunci:Islam, budaya lokal,  kedewasaan berbangsa
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2012