Aplikasi TikTok sebagai media komunikasi representatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tagar #ghosting sebagai kritik sosial dan mengkaji asumsi ideologis masyarakat digital, sebagaimana yang direpresentasikan dalam konten beranda (FYP). Mewujudkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan studi deskriptif dan pendekatan kualitatif dengan analisis wacana kritis tokoh Teun A. Van Dijk mengkaji tiga dimensi, yaitu: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Masalah penelitian, meliputi: bagaimana tagar #ghosting direpresentasikan sebagai konten TikTok. Hasil penelitian, menemukan #ghosting sebagai media kritik sosial dalam konteks hubungan percintaan. Selain itu, dimensi teks mewakili wacana #ghosting pada berita Kaesang Pangarep yang dikabarkan menghilang, menghentikan seluruh komunikasi secara tiba-tiba kepada kekasihnya, Felicia Tissue, setelah 5 tahun bersama. Fenomena ghosting membentuk corak dari paradigma: dimensi kognisi sosial sebagai citra diri Kaesang yang dominan cenderung mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh keinginan khusus dan dimensi konteks sosial sebagai budaya masyarakat digital sebagai kritik penolakan. Kebermanfaatan penelitian menjawab eksistensi masyarakat demokratis di sosial media menanggapi isu ghosting.
Copyrights © 2021