Areopagus : Jurnal Pendidikan dan Teologi Kristen
Vol 19, No 2 (2021): September

Makna Persembahan Persepuluhan Dan Relevansinya Pada Gereja Masa Kini

Ibelala Gea (Institut Agama Kristen Negeri Tarutung)
Merida Gea (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2021

Abstract

Abstrak:Artikel ini menggunakan metode  kualitatif dan pendekatan literatur dengan analisis deskriptif teks Maleakhi 3:10, guna menjelaskan objek  penelitian secara presisi. Sebab itu tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan pemahaman yang benar tentang persembahan persepuluhan. Hal itu dipandang penting karena berbagai pemahaman warga  jemaat yang simpangsiur, diantaranya adanya kelompok yang memberi persepuluhan bukan karena telah memahami teks Maleakhi 3:10, yang penting bagi mereka melaksanakan sesuai dengan apa yang tertulis lagi pula menunjukkan bahwa mereka mendukung program gereja, walaupun nominal persepuluhan mereka tidak sesuai dengan tuntutan Maleakhi 3:10. Kelompok lain memberi persepuluhan mengikuti sebagaimana perintah Maleakhi 3:10, yakni sepersepuluh dari pendapatan mereka perbulan. Sedangkan kelompok yang lain meyakini bahwa Persepuluhan tidak wajib, karena persepuluhan sejak awal diperuntukkan  bagi para imam yang spesial mefokuskan diri melayani Tuhan dan mereka tidak mendapatkan hak milik seperti tanah dan lain-lain, mereka hidup dari persepuluhan umat Israel. Dengan demikian jika Persepuluhan diterapkan sesuai Maleakhi 3:10 di gereja masa kini, maka sebaiknya para pelayanan seperti Pendeta tidak wajib diberi gaji  perbulan serta fasilitas lainnya seperti rumah, air, listrik, dan lain-lain sebagaimana tradisi diberbagai gereja masa kini. Maka persepuluhan menjadi kewajiban bagi seluruh warga gereja serta disesuaikan berasaran nominalnya sebagaimana perintah pada Maleakhi 3:10. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa persembahan persepuluhan memiliki latar belakang sejarah dari budaya Timur Tengah yang kemudian diadopsi oleh Abraham dan Yakub serta dijadikan sebagai kewajiban  setelah pembuangan sebagaimana dijumpai dalam Malekhi 3:10. Akan tetapi  secara teologi persembahan persepuluhan umat Kristen seharusnyan tidak dibatasi oleh angka atau nominal. Sebab persembahan yang sesungguhnya adalah tubuh, jiwa,dan  roh sebagai persembahan yang hidup.Kata Kunci: persembahan persepuluhan, relevansi gereja masa kini Abstract:This article uses qualitative methods and a literature approach with descriptive analysis of the text of Malachi 3:10, in order to explain the object of research with precision. Therefore the aim of the study is to explain the correct understanding of tithing offerings. This is seen as important because of the different understandings of the members of the congregation, including the existence of a group that gives tithing not because they have understood the text of Malachi 3:10, which is important for them to carry out in accordance with what is written also shows that they support the church program, even though the amount of their tithe does not match the demands of Malachi 3:10. Another group tithe following as Malachi 3:10 commanded, which is one tenth of their monthly income. While other groups believe that tithing is not mandatory, because tithing was originally intended for priests who are specifically focused on serving God and they do not get property rights such as land and others, they live from the tithe of the Israelites. Thus if tithing is applied according to Malachi 3:10 in the church, then it is better for ministers such as Pastors not to be paid a salary monthly and other facilities such as houses, water, electricity, and other as is the tradition in various churches today. So, tithing becomes an obligation for all church members and is adjusted according to the nominal value as instructed in Malachi 3:10. From the results of the study it is concluded that tithe offering has a historical background from Middle Eastern culture which was later adopted by Abraham and Jacob and made as an obligation after the exile as found in Malachi 3:10. However , theologically Christian tithes should not be limited by number or nominal. For the true offering is body, soul, and spirit as living sacrifices.Keywords: tithing offering, relevance of today's church

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

areopagus

Publisher

Subject

Religion Humanities Education Other

Description

Jurnal Areopagus merupakan salah satu pengelola jurnal yang menghimpun karya ilmiah yang berkaitan dengan ilmu-ilmu tentang Teologi, Pastoral Konseling,Musik Gerejawi, dan Pendidikan Kristen yang semuanya berhubungan dengan perkembangan dan peningkatan pengetahuan dan pemahaman yang berkembang pada ...