Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh mikobakterial tuberculosis. Berdasarkan hasil riskesdas 2018 prevalensi TB Paru di sumatera barat sebanyak 20.663 kasus dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan. Hasil observasi yang didapatkan oleh mahasiswa selama praktikum di RSUP DR.M.Djamil Padang masih terdapat penderita TB paru yang batuk tanpa menutup mulut dan tidak mencuci tangan dengan benar. Kuman tuberculosis menular melalui udara, dalam dahak penderita TB Paru terdapat banyak sekali kuman TB. Ketika seseorang penderita TB batuk dan bersin, ia akan menyebarkan 3000 kuman ke udara atau droplet nuclei. Bagi orang yang memiliki kekebalan baik, kuman TB yang ada ditubuhnya tidak aktif, dengan demikian orang tersebut mengidap infeksi TB laten sehingga tidak ditemukan gejala, namun jika daya tahan tubuh penderita TB laten menurun kuman TB akan menjadi aktif. Menurut Healhtcare Infection Control Prantices Advisory Commite (HICPAC) pada tahun 2007 merekomendasikan. Etika batuk meupakan salah satu langkah upaya untuk mencegah terjadi penularan virus serta pentingnya mencuci tangan dalam pencegahan penyebaran infeksi. Manfaat cuci tangan dengan sabun adalah untuk mengurangi microorganisme yang menempel ditangan dengan tujuan menurunkan angka penyebaran kuman penyakit kepada orang lain ataupun kepada lingkungan yang mungkin ditularkan dari tangan yang kotor tersebut. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi di ruang paru RSUD Sijunjung. Kegiatan ini berjalan dengan lancar seluruh peserta sangat aktif mendengarkan materi yang disampaikan serta mampu mendemonstrasikan kembali tentang batuk yang benar dan mencuci tangan 6 langkah. Kata kunci : Etika batuk, 6 langkah cuci tangan, tuberkolosis
Copyrights © 2021