Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PEMANGKAT Efendi, Zulham; Purwanti, Purwanti; Yusuf, Abas
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 3 (2018): Maret 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.191 KB)

Abstract

AbstractThe problem in this research is how the correlation between achievement motivations with creativity of students on X Grade Students in Senior High School 1 Pemangkat is. The purpose of this research is to get information about Correlation Between Achievement Motivation with Creativity on X Grade Students of Senior High School 1 Pemangkat. The method used in this research is quantitative research. In this study, the author used correlational design research in forms or Correlational Design. The population in this study are students of SMAN Pemangkat as many as 152 students, with this sample 30 learners. The data analysis used is correlation analysis. The results showed Characteristics of achievement motivation level on X grade students in Senior High School 1 Pemangkat in Sambas regency is categored as very good which is 84.02%. Characteristics of the level of creativity of learners of X grade students in senior high school 1 Pemangkat is categorized very good which is 84.41%. Result of correlation test of r-test bigger r-table or 0,795> 0,05 mean there is accorrelation between achievement motivation with creativity of student of X grade students in Senior High School 1 Pemangkat. The relation is very strong.Keywords: Achievement Motivation, Students’ Creativity
Dukungan Keluarga Berhubungan dengan Harga Diri pada Penderita Tuberkulosis Paru Ulfa Suryani; Zulham Efendi
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.326 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.474

Abstract

Tuberkulosis Paru menyebabkan dampak fisik dan psikologis, apabila tidak memiliki mekanisme koping dandukungan keluarga yang baik dapat menyebabkan gangguan pada harga dirinya.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan harga diri pada penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Andalas Padang. Desain Penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan secara cross sectional. Sampel penelitian diambil sebanyak 42 orang dengan cara total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pada penelitian ini analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate menggunakan uji Chi Square dengan p value = 0,05. Hasil penelitian diketahui bahwa lebih dari separoh penderita Tuberkulosis Paru mengalami harga diri rendah (61,9%) dengan dukungan keluarga yang kurang (54,8%). Dengan menggunakan uji korelasi, terdapat ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan harga diri penderita Tuberkulosis Paru (p value = 0,037) memilliki nilai hubungan positif dengan interpretasi cukup. Kata kunci: tuberkulosis paru, harga diri, dukungan keluarga FAMILY SUPPORTING RELATIONSHIPS WITH SELF-ESTEEM IN PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS ABSTRACTPulmonary Tuberculosis causes physical impact and psychological sufferers, if it does not have a coping mechanism and good family supporting so it can cause the disturbance in their pride. The purpose of this research is to know about family supporting relationships with self-esteem in patients of Pulmonary Tuberculosis in PuskesmasAndalas Padang. The design of research that used is the descriptive correlations with approaching in cross sectional. The sample of research is taken as many as 42 people with using total sampling. The collecting of data uses questionnaire. In this research the analyzing of data is done by Univariat and Bivariat that uses Chi Square test with p value = 0,05. The result of research is known that more than half of patients Pulmonary Tuberculosis experience low self-esteem (61,9%) with lack of family supporting (54,8%). In using correlation test there is the relationship which is significant between family supporting with self-esteem of Pulmonary Tuberculosis patients (p value = 0,037) that have a positive relationship value with enough interpretation  Keywords: pulmonary tuberculosis, self-esteem, family supporting
HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI SELAMA MASA NEW NORMAL DITENGAH PANDEMI COVID 19 Zulham Efendi; Dedi Adha; Febriyanti Febriyanti
Menara Medika Vol 4, No 2 (2022): VOL 4 NO 2 MARET 2022
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v4i2.3034

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan penting di seluruh dunia karena prevalensinya yang tinggi sebesar 22% pada kelompok usia ≥18 tahun pada tahun 2014 dan terus meningkat, serta hubungannya dengan penyakit kardiovaskuler, stroke, retinopati, dan penyakit ginjal. Hipertensi merupakan salah satu penyakit penyerta atau komorbiditas utama dari kasus positif dan kasus meninggal Covid-19. Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per kondisi 24 Juli 2020, Hipertensi menempati urutan pertama dari komorbiditas Covid 19. Sedangkan di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Kuranji Padang ditemukan kasus selama masa new normal ditengah Pandemi COVID 19  tahun 2020 sebanyak 1.248 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan selama masa new normal di tengah pandemi covid 19 di Wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji Padang. Jenis Penelitian yang digunakan adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif, desain menggunakan deskriptif corelational  pendekatan cross sectional, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengolahan data dengan analisis data univariat dan bivariat dengan Chi-Square. Hasil penelitian terdapat tidak ada hubungan antara kejadian hipertensi dengan gaya hidup dan pola makan dengan nilai p-value > 0.05 
PENYULUHAN ETIKA BATUK DAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN PADA PASIEN TB PARU DALAM PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI Mira Andika; Ria Desnita; Fitria Alisa; Lenni Sastra; Weny Amelia; Zulham Efendi; Lola Despitasari; Fitri Wahyuni; Dedi Adha
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1315

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh mikobakterial tuberculosis. Berdasarkan hasil riskesdas 2018 prevalensi TB Paru di sumatera barat sebanyak 20.663 kasus dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan. Hasil observasi yang didapatkan oleh mahasiswa selama praktikum di RSUP DR.M.Djamil Padang masih terdapat penderita TB paru yang batuk tanpa menutup mulut dan tidak mencuci tangan dengan benar. Kuman tuberculosis menular melalui udara, dalam dahak penderita TB Paru terdapat banyak sekali kuman TB. Ketika seseorang penderita TB batuk dan bersin, ia akan menyebarkan 3000 kuman ke udara atau droplet nuclei. Bagi orang yang memiliki kekebalan baik, kuman TB yang ada ditubuhnya tidak aktif, dengan demikian orang tersebut mengidap infeksi TB laten sehingga tidak ditemukan gejala, namun jika daya tahan tubuh penderita TB laten menurun kuman TB akan menjadi aktif. Menurut Healhtcare Infection Control Prantices Advisory Commite (HICPAC) pada tahun 2007 merekomendasikan. Etika batuk meupakan salah satu langkah upaya untuk mencegah terjadi penularan virus serta pentingnya mencuci tangan dalam pencegahan penyebaran infeksi. Manfaat cuci tangan dengan sabun adalah untuk mengurangi microorganisme yang menempel ditangan dengan tujuan menurunkan angka penyebaran kuman penyakit kepada orang lain ataupun kepada lingkungan yang mungkin ditularkan dari tangan yang kotor tersebut. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi di ruang paru RSUD Sijunjung. Kegiatan ini berjalan dengan lancar seluruh peserta sangat aktif mendengarkan materi yang disampaikan serta mampu mendemonstrasikan kembali tentang batuk yang benar dan mencuci tangan 6 langkah.  Kata kunci : Etika batuk, 6 langkah cuci tangan, tuberkolosis
EDUKASI DAN PENDAMPINGAN AKUPRESUR PADA KELUARGA DENGAN HIPERTENSI Zulham Efendi; Mira Andika; Ria Desnita; Lenni Sastra; Fitria Alisa; Weny Amelia; Lola Despitasari; Dedi Adha
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1423

Abstract

Latar Belakang : Lansia (Lanjut Usia) merupakan kelompok rentan yang memiliki risiko terjadinya masalah kesehatan. permasalahan kesehatan yang terjadi pada lansia sebagai akibat bertambah usia, pola hidup dan lingkungan sehingga menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif salah satunya adalah Hipertensi. Kelurahan Pasie Nan Tigo  memiliki  Lansia hipertensi dengan jumlah 48 orang. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada 12 orang Lansia hipertensi di Kelurahan Pasie Nan Tigo Padang didapatkan keterangan selama ini usaha yang mereka lakukan untuk mengatasi hipertensinya yaitu dengan mengunakan terapi herbal dan farmakologis. Penerapan terapi komplementer akupresur belum dilakukan di tatanan perawatan pada Lansia Hipertensi. Metode : Masalah hipertensi pada lansia diatasi dengan pendampingan dan pelatihan akupresur anggota keluarga lansia dengan kegiatan meliputi edukasi mengenai akupresur untuk pengendalian hipertensi pada lansia, pelatihan dan pendampingan akupresur pada anggota keluarga. Hasil: Setelah kegiatan pendampingan dan pelatihan akupresur didapatkan hasil terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam melakukan terapi akupresur untuk masalah hipertensiKata Kunci : Lansia, Hipertensi, Akupresur
Diabetic Foot Self Care Pada Diabetisi Defrima Oka Surya; Zulham Efendi; Afrizal Afrizal; Ria Desnita
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.136 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i1.5720

Abstract

ABSTRACT: DIABETIC FOOT SELF CARE ON DIABETES PATIENTS Background: Diabetes Mellitus (DM) can cause complications in various body systems. One of the complications of DM is complications in the feet which can cause diabetic foot ulcers and lead to leg amputation. Diabetic foot complications can be prevented by performing routine foot care or diabetic foot care. Objective: The purpose of this study was to determine the description of diabetic foot care in patients with diabetes mellitus consisting of personal self-care, podiatric care, and footwear and socks. Method: This type of research is descriptive quantitative research. Data was collected using a diabetic foot care questionnaire. The number of samples in this study was 51 people. The sampling method is a non-probability technique using consecutive sampling. The study was conducted in the Kuranji Health Center Working Area in July – November 2021. Result: The results showed that most respondents (64.70%) had poor personal self-care in foot care, 82.3% of respondents had poor podiatric care habits. and 52.94% of respondents have good habits in choosing footwear. Conclusion: From the results of the study, it was concluded that people with diabetes have bad habits in performing foot care so that this is one of the risk factors for complications in the feet. To increase awareness of people with diabetes in performing foot care, it is recommended that nurses can provide education and teach people with diabetes to take care of their feet Keywords: Diabetes Mellitus; Foot Complications; Foot Care  INTISARI : DIABETIC FOOT SELF CARE PADA DIABETISI Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh. Salah satu komplikasi DM adalah komplikasi pada kaki yang dapat menimbulkan ulkus kaki diabetik dan berujung dengan amputasi kaki. Pencegahan komplikasi pada kaki dapat dilakukan diabetisi dengan melakukan perawatan kaki rutin atau diabetic foot care.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran diabetic foot care pada pasien diabetes melitus yang terdiri dari personal self care, podiatric care, serta footwear and sock.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner diabetic foot care. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang. Metode pengambilan sampel adalah dengan Teknik non probability dengan menggunakan consecutive sampling. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji pada Bulan Juli – November 2021.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (64,70%) memiliki personal self care yang kurang baik dalam perawatan kaki, 82,3% responden memiliki kebiasan podiatric care yang kurang baik dan 52,94% responden memiliki kebiasaan baik dalam pemilihan alas kaki.Kesimpulan : Diabetisi memiliki kebiasaan yang kurang baik dalam melakukan perawatan kaki sehingga ini menjadi salah satu faktor resiko terjadinya komplikasi pada kaki. Untuk meningkatkan kesadaran diabetisi dalam melakukan perawatan kaki disarankan perawat dapat memberikan edukasi dan mengajarkan diabetisi untuk melakukan perawatan kaki Kata Kunci : Diabetes Melitus; Komplikasi Kaki; Perawatan Kaki
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Peran Advokasi Perawat dalam Proses Informed Consent di Ruang Rawat Inap Dedi Adha; Zulham Efendi; Afrizal Afrizal; Asriwan Guci; Yulia Fitri
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 5 No. 1 (2022): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v5i1.301

Abstract

Pelaksanaan peran advokasi perawat dalam informed consent masih kurang optimal. Pada penelitian Salman tahun 2009 didapatkan 53,3% tidak melaksanakan perannya sebagai pembela dalam proses informed consent, 66,6 % tanda tangan perawat tidak lengkap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran advokasi perawat dalam proses informed consent di ruang rawat inap RSUD Dr. Rasidin Padang. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling, dengan jumlah 61 orang responden. Penelitian ini dianalisa secara univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian didapatkan 45,9% perawat memiliki pendidikan vokasional, sebesar 8,2% perawat memiliki pengetahuan rendah, sebesar 36,1% kepemimpinan dokter tidak mendukung, sebesar 45,9% perawat memiliki kode etik tidak terlaksana. Adanya hubungan tingkat pendidikan (p value = 0,043), ada hubungan pengetahuan (p value = 0,028), tidak ada hubungan kepemimpinan dokter (p value = 0,392), ada hubungan kode etik (p value = 0,043) dengan pelaksanaan peran advokasi perawat dalam proses informed consent. Pada penelitian ini ditemukan bahwa tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, serta kode etik dapat mempengaruhi pelaksanaan peran advokasi perawat.
OPTIMALISASI PERAN KELUARGA SEBAGAI PENGAWAS MENELAN OBAT PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG Ria Desnita; Zulham Efendi; Lenni Sastra; Weny Amelia; Fitria Alisa; Mira Andika; Lola Despitasari
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2289

Abstract

ABSTRAKPengendalian TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo belum terintegrasi dengan pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat sehingga angka kejadian TB paru masih tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo. Hambatan yang ditemukan dalam upaya pengendalian TB Paru adalah pengobatan tidak adekuat (dosis, jenis, jumlah obat dan jangka waktu), belum tersedianya informasi yang adekuat tentang TB Paru pada klien dan keluarga. Pelibatan keluarga dalam perawatan pasien TB Paru menentukan keberhasilan pengobatan. Salah satu peran keluarga adalah sebagai pengawas menelan obat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah untuk meningkatkan peran keluarga sebagai pengawas menelan obat. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Nanggalo Kota Padang pada bulan November 2019. Metode yang dilakukan adalah memberikan edukasi melalui kegiatan penyuluhan dan roleplay, serta memberikan booklet. Hasil dari kegiatan didapatkan terdapat peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang TB Paru dan peran keluarga sebagai pengawas menelan obat. 
PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN FISIK JALAN KAKI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE II DI KELURAHAN KUBU DALAM PARAK KARAKAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS PADANG Weny Amelia; Zulham Efendi; Habil Habibi
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 1 No. 1 (2018): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.33 KB) | DOI: 10.36984/jkm.v1i1.9

Abstract

Penyakit DM Tipe II adalah suatu keadaan hiperglikemia yang disebabkan gangguan pada resistensi insulin dan sekresi sehingga metabolisme tubuh juga terganggu. Pada DM Tipe II latihan fisik berperan sebagai pengatur dan mampu mengendalikan kadar gula darah. Salah satu latihan fisik yang dianjurkan pada pasien DM Tipe II adalah olahraga jalan kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan fisik jalan kaki terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM Tipe II. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang. Waktu penelitian ini dimulai pada tanggal 29 Juni 2018 hingga 15 Juli 2018. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan pendekatan time series design. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 11 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran kadar gula darah sewaktu dengan intervensi latihan fisik jalan kaki selama 3 minggu. Analisa data dilakukan dengan uji Repeated Anova untuk melihat pengaruh intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penurunan kadar gula darah dengan melakukan latihan fisik jalan kaki pada minggu pertama terjadi penurunan 9.16 mg/dl, minggu kedua 9.51 mg/dl dan minggu ketiga 12.94 mg/dl dengan p- value 0.000 (p-0.05). Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa adanya pengaruh latihan fisik jalan kaki yang dilakukan terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM Tipe II. Saran untuk tenaga kesehatan agar memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya latihan fisik jalan kaki untuk pengontrolan kadar gula darah dan juga pencegahan terjadinya komplikasi.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN CONTINUITY OF CARE PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA MASA PANDEMI COVID19 Zulham Efendi; Defrima Oka Surya
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v4i1.201

Abstract

Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 apabila tidak ditangani dengan baik maka akan menyebabkan berbagai komplikasi. Pasien DM Tipe 2 memerlukan continuity of care karena tidak bisa disembuhkan. Dengan adanya continuity of care pasien dapat beradaptasi dan mandiri dalam mengontrol gula darahnya serta komplikasi yang mungkin timbul. Pandemi COVID-19 membuat pasien takut untuk kontrol penyakit ke pelayanan kesehatan. Pasien takut tertular virus corona. Dukungan keluarga menjadi salah satu aspek keberhasilan dalam continuity of care sehingga pasien menjadi mandiri dan beradaptasi dengan kondisinya. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan continuity of care pasien DM tipe 2 pada masa pandemi COVID-19. Desain penelitian adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di Kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling dengan besar sampel 4 2orang. Hasil penelitian dianalisis menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan continuity of care pasien DM tipe 2 pada masa pandemi COVID-19 (p<0,05). Diharapkan pelayanan keperawatan dapat melibatkan keluarga sebagai sumber dukungan bagi pasien dalam proses perawatan untuk menjamin keberlangsungan continuity of care.